Wet Kisses for Cipokers

Januari 19, 2014

Nah, ini sequel tulisan kenangan-kenangan selama kuliah saya di STAN. Kalau kemarin udah cerita di Tingkat 1 (satu), sekarang ceritanya saya udah naik kelas di Tingkat 2 (dua)... Yehee!

Akhirnya, setelah melalui Ujian Akhir Semester Genap yang pertama, alhamdulillah, saya dan temen-temen sekelas 1P lulus semua alias naik tingkat alias nggak ada yang ke-DO (Drop Out). Syukur lah kisi-kisi yang beredar banyak tembus meskipun ada juga yang nggak tembus sama sekaleee. Waaa, sedih juga pisah sama temen-temen tingkat satu karna di tingkat dua kita akan diacak lagi kelasnya. Jadi, bakal dapet temen-temen baru (walau tidak menutup kemungkinan ada yang sekelas lagi). Dan setelah pengumuman pembagian kelas, ternyata saya dapet kelas... 2C! Langsung melejit dari “P” ke “C”.

Di kelas 2C ini, komposisi mahasiswanya lebih “parah” dari sebelumnya. Bukan parah yang gimana gimana yang negatif gitu, tapi itu lho, masak ya hampir semua anak 2C berasal dari Jawa, cuma satu doang yang dari luar Jawa, dari Sumatera, si Dody tuh. Tapi yaasudahlah ya, namanya juga diacak sama pihak STAN-nya, berarti memang sudah ditakdirkan kelas ini seperti ini. Yang penting tetep saling menghargai dan menghormati toh. (P.S.: kita milih nickname kelas kita: 'Cipokers'. Sebenernya saya ngga paham artinya, tapi sepertinya, maksud dari nama ini adalah agar kita, sekelas, semakin intim, sensual, tapi tidak vulgar....)

Nah, kegiatan yang pertama kali kita lakukan bersama, inget banget, pas itu hari Minggu (apa hari Sabtu ya) kita jalan-jalan pagi sekelas! Kita kumpul di air muncrat, eh air mancur STAN pukul 6-7an gitu, pake baju olahraga. Terus kita berangkat dah jalan. Nggak jauh, cuma ke taman deket Lottemart (salah satu pusat perbelanjaan di Bintaro). Tamannya sih lumayan bagus ya, hijau, ada jembatan kecil gitu, tapi sungai di bawahnya itu lho... bikin ill feel! Udah kotor, warnanya abu-abu biru nggak jelas, dan yang paling mengganggu adalah aroma yang keluar dari sungai tersebut, hmmmmh.. sangat tidak menyenangkan. Kalau temen saya bilang: ini bau Jakarta! Ya sudahlah, kita nikmati saja, paling nggak pagi itu, kesempatan yang menyenangkan, buat lebih mengenal satu sama lain. Sesi jalan-jalan paginya kita akhiri dengan sarapan bareng, ada yang bubur, ada yang ketoprak.



Next stop, saya mau cerita sedikit tentang perkuliahan ya. Mata kuliah yang harus kita hadapi di tingkat 2 (dua), yaitu:
Semester 3: Ekonomi Makro (3 SKS), Perpajakan I (3 SKS), Akuntansi Keuangan Menengah I (3 SKS), Lab Akuntansi Keuangan Menengah (2 SKS), Akuntansi Biaya (3 SKS), Sistem Informasi Akuntansi (3 SKS), Akuntansi Pemerintah I (3 SKS)    
Semester 4: Keuangan Publik (3 SKS), Perpajakan II (3 SKS), Manajemen Keuangan (3 SKS), Akuntansi Keuangan Menengah II (3 SKS), Lab Akuntansi Keuangan Menengah II (2 SKS), Hukum Keuangan Negara (3 SKS), Akuntansii Pemerintah II (3 SKS), Akuntansi Perpajakan (3 SKS)

Hwiii, saya akui bener-bener semester ini mata kuliahnya cukup berat. Tapi syukur deh, kita dapet beberapa dosen yang yang baik dan menyenangkan. Salah satunya, eh bukan, salah duanya yaitu pasangan dosen (suami istri) yang tanpa dinyana sama-sama ngajar kelas kami. So sweet dah. Beliau berdua bernama Pak Taufikurrahman (dosen SIA) & Bu Arifah (Lab AKM). Beliau berdua ini bener-bener pasangan dosen yang loyal sama mahasiswanya. Secara beliau-beliau sering ngasih makanan buat mahasiswanya. Sedikit info, Pak Taufik ini lulusan STAN juga lho, tapi beliau memutuskan untuk keluar dari Kementerian Keuangan. Beliau pernah bekerja di World Bank, kemudian ke Shell (perusahaan minyak), terus pindah ke Pertamina (jadi vice president termuda, katanya), terakhir yang saya tahu beliau keluar dari Pertamina dan kerja di perusahaan swasta di Singapura. Beliau memang super sibuk, bahkan beliau waktu itu pulang-pergi Singapura-Jakarta pas ngajar di kelas kita. Awalnya kita bingung dong ya, padahal di Pertamina posisi beliau sudah sangat bagus dan pendapatan beliau pasti nggak sedikit. Namun, beliau pernah bilang, prinsip beliau dalam bekerja bukan semata mencari posisi/jabatan tinggi atau penghasilan yang melimpah ruah. Beliau bekerja demi profesionalitas! Beliau lebih memilih pekerjaan yang lebih menantang kemampuannya. Makanya, beliau sering banget kerja overseas. Dan yang paling saya suka adalah saat beliau menceritakan pengalaman2nya waktu ke luar negeri (P.S : beliau lebih sering cerita-cerita kegiatannya pas ngajar di kelas, wkwkwk). Jujur, bikin ngiri! Beliau pernah cerita gimana beliau jetlag (mabok pesawat) pas pertama ke US, gimana macetnya India yang ternyata lebih parah dari Jakarta, gimana indahnya pedesaan di Inggris, gimana “jorok”nya toilet umum di China, dsb. Beliau pernah lho bawain kita oleh-oleh bolu Meranti pas beliau tugas ke Medan. Nah, kalau istrinya, Bu Arifah, sama juga lulusan STAN. Udah cantik, pinter, baik lagi. Selain ngajar, Bu Arifah juga punya usaha kue-kue gitu. Kita pernah dibawain blackforest pas ultah salah satu temen, Cenniiing (tau deh itu dibawain apa emang beli, hehe) Kita juga pernah dikasih coklat koin. Pokoknya menyenangkan deh. Masih ada dosen-dosen yang lain yang enak juga siih, kayak Bu Siti (AKM) yang amat keibuan dan kalau ngajar pelan-pelan banget (bahkan menurut saya kadang terlalu lambat), ada Pak Oke (Akpem) yang baik nilai, ada Bu Ellen yang baik (resss~), atraktif, walau moody, dan kadang intimidating. Banyak deh pokoknya... dosen STAN emang baek-baek (tetep ress~)



Buat saya sendiri, tahun kedua ini memang tahun yang paling sibuk (di samping kuliah). Voca Wardhana masih jalan, masih perform-perform di beberapa acara gitu. Dan di akhir tahun, kita mengadakan konser perdana kita bertajuk “VOICE” (Voca in Concert). Dan waktu itu, latiannya padet banget, hampir tiap hari sampe malem-malem. Kita nyewa pelatih dari luar tiga orang, karena kita memang selama ini nggak ada pelatih alias belajar sendiri. Selain latihan nyanyi, kita latihan koreo/gerakan juga. Kita juga bikin kostum buat konser, yang cowok pake jas/blazer gitu, yang cewek pake dress panjang. Konser ini diselenggarakan hari Sabtu, tanggal 17 Desember 2011

Di tingkat 2 ini, saya juga ikut UKM baru, namanya Sabdanusa (Sanggar Budaya Nusantara). Ya sebagai generasi penerus bangsa, hati saya tergerak dong untuk mempelajari budaya negeri kita sendiri. Di Sabdanusa sendiri ada dua divisi, divisi tari dan divisi musik. Saya tentunya pilih divisi musik dong. Di dalam divisi musik ini juga ada dua, ada gamelan sunda sama angklung. Pengennya sih belajar dua-duanya, tapi karena alasan ke-fokus-an, kita disuruh milih salah satu. Saya milih belajar angklung. Selengkapnya cerita mengenai sepak-terjang saya di dunia angklung ada di postingan lain ya. Di tahun itu juga, kita ngadain pentas tunggal perdana Sabdanusa, “Pringgandana”, dengan judul “Perjalanan Cinta Nusantara” Jadi ceritanya, ada pangeran yang ceweknya diculik raksasa gitu. Akhirnya pangeran mencari ceweknya itu keliling Indonesia. Akhirnya mereka bertemu kembali, raksasanya kalah, and they live happily everafter. Pentas tunggal ini diselenggarakan tanggal hari Sabtu tanggal 21 April 2012. Menyenangkan pokoknya, walau kita lelah latihan beminggu-minggu, ditambah saya deg-degan tiap hari gara-gara masalah perijinan (selain jadi performer, kita jadi panitianya juga). Tapi kerja keras kita terbayar, kok.



Keesokan harinya, Minggu 22 April 2012, tepat sehari setelah pentas tunggal Sabdanusa, saya masih ada acara lainnya, yaitu "C++". Jadi, ini adalah sebuah acara yang menggabungkan unsur Culture (kebudayaan), Charity (sosial), dan Competition (perlombaan antar kelas). Ada lomba nyanyi lagu daerah, ada rangking satu kebudayaan, dan ada penampilan anak-anak lapak. Nah, sebenernya sih saya bukan panitia ‘beneran’ acara ini, cuma dimintain tolong buat ngajar anak-anak lapak nyanyi (paduan suara) lagu daerah. Jadi waktu itu, selain laitihan buat pentas tunggal Sabdanusa, saya juga ngajar anak-anak lapak. Jujur, itu kali pertama saya jadi pengajar, ya walaupun bukan ngajar pelajaran sekolah. Seneng sih, dapat pengalaman baru, biarpun anak-anak lapak tingkahnya luarbiasa “aktif”. Masak ya bercandanya lempar-lemparan batu! Tapi, berinteraksi dengan mereka membuat saya mendapat pelajaran juga sih. Bahwa kita harus banyak bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Masih banyak di luar sana yang lebih tidak beruntung dibanding kita. Jadi, jangan lupa untuk senantiasa berbagi dengan orang-orang disekitar kita, yang memang membutuhkan bantuan.   

Di tingkat 2 ini, kita juga ada makrab lhooo. Dua kali malah. Makrab pertama kita ke puncak (lagi). Beda lokasi sama pas tingkat satu kemarin, vila kita kayaknya lebih naik gitu. Di dalam vila kita enak banget, ada kolam renang, ada meja bilyard juga. Jadi deh main bilyard pertama kali, diajarin sama anak-anak. Tapi saya nggak nyoba kolamnya, selain karena bawa baju ganti dengan jumlah terbatas (a.k.a minim) ditambah saya yang nggak bisa renang. But well, tetep menyenangkan banget kok, kita sempet jalan-jalan naik-naik ke puncak puncak. Menembus hutan berkabut, basah, bechekk, nyebrang sungai, dan whalaa kita sampai di air terjuunn! Mmm, bukan air terjun juga sebenernya, tapi kayak aliran sungai yang ada bebatuan tingginya gituh. Eh, baliknya dong ada yang kakinya di cipok lintah!


Nah, makrab kedua kita ke Puspitek, di daerah Serpong kalau nggak salah. Waktu itu kita udah pada naik tingkat 3. Wahh, di makrab ini nih saya mengalami pengalaman yang tidak akan terlupakan seumur hidup. Jadi kita berangkat pagi kan, terus sesampainya di rumah kontrakkan situ kita istirahat, makan, sama main-main di dalem rumah. Sore harinya, kita ada game bareng di lapangan depan rumah. Kita waktu itu dibagi 4 (empat) tim, kita main lempar-lemparan balon diisi air. Mainnya 2 (dua) tim 2 (dua) tim gantian. Nah pas tim saya main, kita heboh deh kejar-kejaran sambil ngelempar dan menghindari lemparan balon air. Tapi entah kenapa pas lari-larian, tiba-tiba saya hilang keseimbangan (sepertinya gara-gara kontur tanah tidak rata), akhirnya saya jatoh, bertumpu dengan tangan kiri, terus gulung-gulung di tanah. Begitu bangun jari jatuh, pas liat tangan kiri, saya kaget, takut, geli juga. Jadi yang namanya pergelangan tangan kiri saya itu geser ke atas (dislokasi apa gitu istilahnya). Weeehh langsung deh heboh! Saya diantar temen ke puskesmas deket situ buat first aid. Setelah dibalut dan disemprot sesuatu gitu, saya diantar ke rumah sakit terdekat. Sempat pindah rumah sakit, sampai akhirnya saya rawat di RS Sari Asih, Ciputat. Setelah di rontgen ternyata tangan saya mengalami fraktur (patah). Pilihannya waktu itu dioperasi atau pengobatan alternatif, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Akhirnya setelah mempertimbangkan, saya memilih untuk pengobatan alternatif. Teman saya menyarankan ke Haji Na’im, karena beliau lumayan terkenal di daerah situ. Pertama kali ke situ, gilaaaakk!! Sakit banget! Tanganku tuh di urut-urut, dipelintir-pelintir, buhhh sakitnya bukan main, sampe ngejedot-jedotin kepala di lemari waktu itu. Dan saya masih harus merasakan sakit itu beberapa kali, sampe bener-bener sembuh. Yaa walapun kondisi tangan saya nggak akan bisa kembali 100% seperti semula, tapi saya syukuri saja apa yang terjadi. Mungkin saya lagi diperingatkan sama Tuhan. Ucapan terimakasih tiada terkira buat teman2 yang sudah merelakan waktunya mengantar saya beberapa kali buat berobat. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua :)



Begitulah, sekelumit kisah saya bersama Cipokers :* Masih banyak sebenarnya pengalaman-pengalaman yang terjadi, seperti pengalaman pertama saya karaokean bareng sampe katagihan, haha.. terus kita juga pernah jalan bareng ke Kota Tua, saya dapet award ter-ALAY lagi buat kedua kalinya, and I had a crush with one of the girl (berawal dari jarkom kelas), ketemu geng Ressss~, ikutan 'Starwars' (kayak kuis  ‘Siapa Berani’ gitu di kampus), jalan-jalan ke acara KickAndy, dan masih banyak lagi dah pokoknya. Seneng banget sekelas bareng kalian Cipokers :* Seperti yang saya bilang: there is no coincidence, there only is necessity. Pertemuan kita pun ada maksud dan tujuannya. Love you always guys! :*






Sekian, terima kasih~
(artikel ini ditulis di satu waktu sebelum lulus)




Thanks-List:
Cipokers (2c Akuntansi STAN), for the inspiration
Photographer(s), for the pics
YOU, for reading this! :)

You Might Also Like

0 comments

Diberdayakan oleh Blogger.