Kemampuan 'Melihat' Suara Itu Nyata!

Juni 21, 2014

Heiy kawan, kalian ada yang pernah nonton serial Amerika judulnya “Heroes” gugz? Serial ini cukup happening di Amrik sana sekitaran tahun 2006-2010. Serial ini nyeritain sekelompok orang yang punya kemampuan-kemampuan unik macem Telekinetik, Terbang, Time Travelling, Rapid Cellular Regeneration (nyembuhin diri sendiri), dll. Sayang, acara ini putus di tengah jalan (di season 4). Ada yang bilang ratingnya jatoh, tapi menurut saya emang ceritanya tambah absurd. Paling seru tuh season 1 sama 2! Kabar baiknya, akan ada “Heroes Reborn” di tahun 2015 nanti! Woohoo, can’t wait!

Di serial Heroes ini, tepatnya season terakhir, ada satu orang yang punya kemampuan unik nan cantik nih. Namanya Emma Coolidge. Dia ini dokter yang menderita tunarungu. Kehidupannya pun  berubah saat suatu hari dia menyadari kalau dia memiliki kemampuan “melihat” suara! Ya, “melihat” suara, bukan mendengarnya (secara dia tunarungu). Jadi, setiap ada gelombang suara maka di depan matanya akan tampak semburat gelombang cahaya warna-warni. Keren kan! Dalam serial ini, kemampuan Emma ini disebut sebagai “Enhanced Synesthesia” atau Siren’s Song. Nah ternyata, kemampuan Synesthesia ini ada lho di dunia nyata! Mau tau? Yuk deh lanjut bacanya.

Emma Coolidge sees sound waves as light


Synesthesia adalah salah satu fenomena anomali yang terjadi pada indera manusia. Synesthesia berasal dari kata dalam bahasa Yunani “syn” yang artinya “bersama”, dan “aisthēsis” yang artinya “sensasi”. Para pemilik kemampuan ini, yang disebut sebagai “Synesthetes”, akan mengalami apa yang disebut blending senses atau crossing sense atau “percampuran” indera. Ketika salah satu indera menerima rangsangan, misal indera pendengaran (telinga), rangsangan ini akan memacu reaksi indera yang lain, misal indera penglihatan (mata). Jadi, suara yang didengar sebelumnya, akan berefek visual bagi para Synesthetes, misalnya dalam bentuk gelombang-gelombang warna. Dan ini bukan semacam halusinasi lho kawan! Karena “sensasi” yang dialami para Synesthetes akan konsisten, misalnya notasi F akan selalu berwarna Merah atau notasi C akan selalu berwarna biru. Meskipun tidak menutup kemungkinan sensasi yang dirasakan Synesthete lain akan berbeda, misalnya untuk Synesthete satu, notasi F selalu berwarna Merah, sedangkan bagi Synesthete lain notasi C selalu berwarna coklat.

Tipe Synesthesia

Synesthesia memiliki berbagai macam bentuk. Karena merupakan “kombinasi” antara dua (atau lebih) macam indera, Synesthesia memiliki banyak sekali kemungkinan bentuk. Namun, ada beberapa bentuk Synesthesia yang lebih umum. Let’s cekidot!

1. Grapheme-Color
Ini adalah salah satu bentuk Synesthesia yang paling umum. Mereka yang mengalami Synesthesia jenis ini akan mengasosiasikan/melihat huruf-huruf dan angka-angka sebagai warna tertentu. Meski kadang antar Synesthete ‘melihat’ warna yang berbeda, tetapi penelitian menunjukkan kalau sebagian besar Synesthete akan melihat warna yang most likely sama. Misal, huruf “A” most likely akan berwarna Merah. Jadi, huruf A sampai Z dan angka 0 sampai 9 punya warnanya masiing-masing, sekalipun huruf-huruf itu ditulis dengan satu warna, misalnya dengan bolpen hitam. Unik kan?

grapheme-color akan melihat gambar kiri sebagai gambar kanan

2. Sound-to-Color (Chromesthesia)
Ini nih jenis Synesthesia yang dipunyai Emma Coolidge. Synesthete jenis ini akan memvisualisasikan suara sebagai pancaran warna. Suara-suara ini bisa berasal dari suara musik, klakson mobil, pintu yang ngejeblak, anjing menggonggong, piring jatoh, dsb. Warna yang terlihat dari suara-suara ini biasanya berbentuk seperti kembang api yang menyembur, lalu bergerak, lalu memudar seiring menghilangnya suara. Keren kaaaaan!

Emma waktu main cello

3. Number-Form
Pemilik Synesthesia tipe ini akan melihat semacam “peta” angka yang muncul secara otomatis dan tanpa disengaja, kapanpun mereka berpikir tentang angka. Jadi kek semacem peta virtual gitu kali ye. Ada yang mengatakan kalau Synesthesia jenis ini diakibatkan dari “cross-activation” antar area di dalam ‘parietal lobe’ (bagian otak yang terlibat dalam pemahaman numerik dan spasial).

visualisasi number-form

4. Auditory-Tactile
Ini adalah salah satu bentuk Synesthesia yang langka dimana para Synesthete jenis ini akan merasakan bahwa suara-suara tertentu akan memberikan reaksi fisik pada bagian-bagian tubuh.

5. Mirror-Touch
Juga merupakan bentuk Synesthesia yang langka, dimana seseorang akan mengalami sensasi fisik yang sama seperti yang orang lain rasakan. Misalnya, ketika dia ngeliat seseorang ditepuk bahunya, maka dia juga akan ngerasa ditepuk bahunya (secara involunter). Orang-orang dengan Synesthesia jenis ini dikatakan memiliki tingkat empati yang lebih besar dari kebanyakan orang lainnya.

visualisasi auditory-tactile (kiri) & mirror-touch (kanan)

6. Lexical-Gustatory
Bentuk Synesthesia lain yang juga sangat langka. Pemilik Synesthesia tipe ini akan mampu “mengecap” kata-kata! Yup, setiap kata yang mereka dengar akan menimbulkan sensari rasa yang berbeda, misalnya kata “belajar” menimbulkan rasa pahit atau kata “bermain” menimbulkan rasa Es Grim Magnum Pomegranate. Yumm! Tapi rasa yang dirasakan (?) terbatas pada rasa-rasa yang udah dirasakan aja (bingung, bingung lu). Dengan kata lain, kalo seorang Lexical-Gustatory belom pernah makan sate kambing, maka tidak akan ada kata yang rasanya sate kambing.

visualisasi lexical-gustatory

Penyebab     

Penyebab timbulnya Synesthesia ini masih belum diketahui secara pasti. Laporan menunjukkan bahwa 1 dari 2.000 orang mengalami satu bentuk Synesthesia. Beberapa peneliti menyatakan bahwa sebenarnya setiap orang dilahirkan dengan kemampuan ini, tetapi seiring dengan pertumbuhan manusia, “batas-batas” yang memisahkan sensor indera dalam otak akan semakin jelas. Namun, pada para Synesthetes, “batas-batas” ini entah bagaimana masih “terkoneksi”. Pada Synesthesia jenis Grapheme-Color misalnya, pengalaman melihat warna saat melihat huruf/angka (grapheme) dapat diakibatkan oleh cross-activation pada area otak pengenal huruf/angka dan area pengenal warna.

Alternatif kemungkinan lain adalah adanya gangguan dalam pengiriman sinyal respons indera. Misalnya rangsangan suara yang seharusnya ke telinga semua, malah ada yang mengaktifkan indera penglihatan. *cmiiw* Konsep inilah yang kemudian mendukung pendapat neurologist Richard Cytowic dan Eagleman bahwa Synesthesia “bisa diperoleh” (bukan bakat alami) oleh seseorang yang mengalami temporal lobe epilepsy, cedera kepala, stroke, dan tumor otak. Ada pula studi yang menyatakan bahwa Synesthesia ini bersifat turun-temurun, terlebih lagi pemilik Synesthesia berkelamin wanita enam kali lebih banyak ketimbang pria. Anyway, apapun itu penyebabnya, Synesthesia telah memberikan bahan baru buat para peneliti untuk dipelajari.

Epilog

Meskipun dianggap sebagai kondisi medis yang anomali, atau bahasa kasarnya, kelainan, banyak Synesthete yang merasa bahwa kemampuan yang mereka miliki adalah sebuah halangan/hambatan. Malah banyak yang menganggap hal tersebut sebagai gift atau hadiah dari Yang Mahakuasa. Beberapa telah belajar bagaimana mengaplikasikan kemampuan ini untuk kehidupan mereka sehari-hari, seperti untuk mrngingat nama, mengingat nomer telpon, ngerjain soal matematika, juga untuk kegiatan-kegiatan yang butuh kreativitas seperti main musik, ngelukis, main teater, dsb. Tapi mungkin bakal susah juga kalo pas kita jalan/nyetir tiba-tiba ada marching-band, ilanglah semua pandangan kita karena ketutupan sama warna-warna. Hehe.

Yaah, apapun itu, kita patut mensyukuri apa aja yang udah dikasih sama Tuhan Yang Maha Baik. Nggak ada orang yang berbakat dalam segala hal dan nggak ada orang yang nggak punya bakat sama sekali. Semua udah ada porsinya masing-masing. Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. 

So, are you a Synesthete too? :)

Sekian, Terima Kasih~



Thanks-List:
YOU, for reading this! :)

You Might Also Like

19 comments

  1. boleh nanya g?? saya sering bangat liat warna dari suara. apa itu bisa disebut Synesthesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Well, saya bukan ahlinya sih, bisa iya bisa tidak. Mungkin lebih baik Anda berkonsultasi ke dokter/ahli syaraf agar lebih pasti, terlebih kalau kejadian tsb mulai mengganggu aktivitas sehari2 Anda.
      Thx udh mampir btw :)

      Hapus
    2. Tapi saya dianggap g waras kalo saya ceritain bang :(

      Hapus
  2. Saya juga kadang lihat warna" itu
    Pas temen sekelas saya nyanyi nyanyi, saya seperti melihat warna kuning. Tapi suaranya bagus
    Tapi kalau denger suara ibu saya yg marah, saya malah melihat warna kelabu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow mungkin Anda mmg punya keunikan ini. :) Anw thanks udh mampir

      Hapus
  3. kalo saya bisa melihat warna persis diatas/dibelakang kepala orang lain, tapi wrna trsebut spertinya menunjukan keadaan/emosi org tersebut. apakah itu trmasuk synesthesia ?
    terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepaham saya, sinestesia ini percampuran indera (ex: penglihatan & pendengaran). Saya rasa tidak ada indera kita yg bisa mendeteksi emosi orang ya (hati bukan termasuk indera), jd mungkin apa yg terjadi sama mas bukan termasuk sinestesia. *cmiiw :)

      Anw, thanks udah mampir

      Hapus
  4. Aku ingin sekali punya anesthesia soalnya bisa Bantu semua orang😊😊😊😍😍😍,,,terus gimana sih Cara agar punya Kekuatan synesthesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm.. sebenernya saya udah share penyebab2 munculnya synesthesia di atas (mungkin bisa dibaca lagi :)) Dan menurut saya, kita ngga perlu punya synesthesia untuk bisa membantu orang lain.

      Anw thx udh mampir :)

      Hapus
  5. Kamu kayaknya punya kekuatan sinestesia y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga ada sih, hehe.. cuman tertarik buat cari tau aja :)

      Hapus
  6. Kalo bisa merasakan tempo/suara musik itu bisa termasuk jg gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm saya bukan ahlinya sebenernya. Tp synesthesia ini bisa dibilang adl "persilangan" antara 2 indera, jadi kalau cuma terkait dg salah satu indera aja mungkin tidak termasuk synesthesia. *cmiiw.
      Anw thx udah mampir :)

      Hapus
  7. Saya bisa melihat warna ketika saya mendengarkan musik atau sedang bernyanyi, apakah itu termasuk synesthesia?

    BalasHapus
  8. keren sih kemampuan nya, emang ya tiap orang punya kelebihannya masing masing

    BalasHapus
    Balasan
    1. yak tul! jadi sudah seyogyanya kita bersyukur dengan apa yg kita punya :)
      thx udh mampir

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.