KECOA??!!!
Juni 08, 2014
Siapa sih yang ngga pernah ketemu
sama hewan kecil menyeramkan dan mengerikan bernama Kecoa?! Kalo Anda belum pernah menemuinya, mungkin Anda termasuk orang
yang paling bahagia dan beruntung. Akan tetapi, saya sangat ragu kalo Anda belum pernah
melihat serangga ini keluyuran di sekitar hunian Anda, secara Kecoa sudah menginvasi bumi sejak zaman
dulu kala dan bisa hidup hampir di semua tempat di seluruh belahan dunia. Nah, pengen kenal lebih dekat & tau keseharian makhluk ini? Monggo dibaca tulisan jelek ini dan semoga menambah khasanah pengetahuan Anda tentang Kecoak.
BIOGRAFI SINGKAT
Kecoa adalah hewan yang masuk ke dalam Ordo Blattaria atau Blattodea.
Lebih lengkap klasifikasi Kecoa, yakni: Kingdom
Animalia
(Hewan); Phylum Arthropoda (Hewan
Berbuku-buku); Subphylum Hexapoda
(Hewan Berkaki 6); Class Insecta (Serangga); Subclass Pterygota (Serangga Bersayap); Infraclass Neoptera
(Serangga yang Mampu Melipat Sayap di Abdomen); Superorder Dictyoptera; Order Blattodea.
Bentuk tubuh Kecoa juga sudah sangat khas, badannya pipih, warnanya
coklat (ada yang kehitaman dan keputihan [albino]), kepalanya kecil dan
dilindungi oleh pronotum (semacam
perisai) jadi agak keliatan bongkok, ada sepasang antena panjang yang
fleksibel, dua pasang sayap, serta tiga pasang kaki yang banyak bulunya!
Ngeliatnya aja bikin geli, apalagi kalo digrayangin! *merinding sendiri*
Jumlah spesies Kecoa yang ada di dunia mencapai 4.500 spesies dan ada empat
di antaranya yang paling terkenal sebagai “pengganggu”. Empat spesies itu,
yakni Kecoa Amerika (Periplaneta
americana), Kecoa Jerman (Blatella
germanica), Kecoa Asia (Blatella
asahinai), dan Kecoa Oriental (Blatta
oriental)<-yang ini bisa
bahasa Mandarin. Nenek moyang Kecoa
telah eksis di dunia sejak zaman Karbon, sekitar 354—295 juta tahun yang lalu.
Tapi bentuknya agak berbeda dengan Kecoa yang ada sekarang. Kecoa modern
sendiri diperkirakan muncul pertama kali pada zaman awal Cretaceous.
KEHIDUPAN SEKSUAL
Seperti layaknya serangga-serangga lain, Kecoa menghasilkan keturunan
dengan cara bertelur, setelah sebelumnya diawali dengan proses perkawinan dan
bulan madu. Tetapi, ternyata ada juga beberapa spesies yang bersifat parthenogenetic alias mampu bereproduksi
tanpa bantuan ‘setruman’ dari pejantan. Ckckck
kesian. Telur-telur yang dihasilkan oleh Kecoa betina dibungkus dalam
semacam kapsul/case yang disebut ootheca.
Ootheca ini yang biasanya dibawa
kemana-mana sama mami Kecoa di bagian ujung abdomennya sampai tiba waktunya
menetas. Nah perhatiin deh, kalo ada
Kecoa yang jalannya nungging-nungging manja, biasanya dia udah mau naruh ootheca-nya di suatu tempat tersembunyi.
Di dalam satu ootheca bisa terdapat 40 telur dan Kecoa betina bisa memproduksi delapan ootheca dalam satu tahun. Jadi, dia bisa menghasilkan 300 sampai 400 keturunan setahun! Bahkan, spesies Periplaneta americana bisa bertelur sampai 700 butir per tahun!! Aaaargh!!! (P.S.: Beberapa spesies ada yang menyimpan telur sampai anak-anaknya menetas. Jadi, begitu dikeluarin dari perut *makbrott* langsung berhamburan kecoak junior seabrek-abrek! *Ini ada gambarnya di Google tapi saya nggak sanggup buat ngepost di sini* huekks!)
Di dalam satu ootheca bisa terdapat 40 telur dan Kecoa betina bisa memproduksi delapan ootheca dalam satu tahun. Jadi, dia bisa menghasilkan 300 sampai 400 keturunan setahun! Bahkan, spesies Periplaneta americana bisa bertelur sampai 700 butir per tahun!! Aaaargh!!! (P.S.: Beberapa spesies ada yang menyimpan telur sampai anak-anaknya menetas. Jadi, begitu dikeluarin dari perut *makbrott* langsung berhamburan kecoak junior seabrek-abrek! *Ini ada gambarnya di Google tapi saya nggak sanggup buat ngepost di sini* huekks!)
Ciri-ciri lain dari Kecoa adalah dia mengalami metamorfosis tidak sempurna
(hemimetabola), karena selama hidupnya Kecoa tidak melalui fase pupa/kepompong. Jadi Kecoa
junior (nimfa) bentuknya sangat mirip dengan induknya, hanya sayap dan organ
reproduksinya saja yang belum berkembang.
AKTIVITAS SEHARI-HARI
Kecoa dapat hidup di kondisi lingkungan yang sangat beragam. Bisa di hutan, di
dalam rumah, hotel, restoran, serta di dalam saluran pembuangan. *yucks*
Serangga ini sangat menyukai tempat yang hangat, lembab, dan gelap. Nah, ada
yang inget nggak sama joke Spongebob
Squarepants di episode “Squirrel Jokes” ini?
Artinya kurang lebih “Ada berapa
banyak kecoa yang dibutuhkan buat masang bola lampu? Ngga ada yang tau, soalnya
begitu lampu nyala, mereka pada kabur!”. Joke ini ngga sepenuhnya bener lho. Memang, sebagian besar Kecoa
bersifat nokturnal alias keluyuran pada malam hari dan akan ngacir kalau terekspos cahaya. Tapi ngga semua Kecoa takut sama cahaya. Beberapa malah tertarik pada
sumber cahaya dan terkadang mereka kongkow bareng di deket jendela atau di depan
layar TV yang menyala di malam hari.
Kecoa sendiri termasuk serangga sosialita yang biasanya hidup dalam kelompok. Kecoa dapat mengeluarkan pheromones yang
meninggalkan jejak bau pada feses dan tubuh mereka. Pheromone ini berfungsi sebagai alat komunikasi antar Kecoa. Jadi, mereka bisa menemukan tempat nongkrong gengnya dimana.
MENU MAKANAN
Pernah terbersit sebuah pertanyaan di benak saya. Apa sih sebenernya
makanan Kecoa? Soalnya saya belum pernah sama sekali ngeliat kecoa lagi
makan di depan mata saya. *ngapain juga* Nah, setelah browsing-browsing,
ternyata Kecoa itu makan... apa aja!
Yup, Kecoa termasuk serangga pemakan segala alias
omnivora. Dia memakan apapun sumber makanan organik yang ada di sekitarnya. Kecoa
yang hidup di saluran pembuangan ya makan kotoran. Kecoa yang hidup di pohon
mati ya makan kayu busuk. Sebenernya, makanan favorit mereka adalah manis-manisan, daging, dan juga tepung-tepungan. Nah, kalo snack biasanya
mereka nyemilin rambut, lem di belakang perangko, buku, serta bahan-bahan yang membusuk lainnya. Aneh, tapi ini ciyus!
Kalau tanpa air, Kecoa dapat bertahan hidup sampai beberapa hari sampai
satu minggu, sedangkan kalau ada cukup air tetapi kekurangan makanan, beberapa
Kecoa bisa bertahan hidup sampai berbulan-bulan.
ALASAN SAYA (DAN MUNGKIN ANDA) ‘GELI’ SAMA INI HEWAN
1. KOTOR, JIJAY, & BAWA PENYAKIT
Yang ini udah jelas lah ya. Secara Kecoa begaul-nya di sampahan, di WC, di
bawah kulkas, di belakang lemari, & tempat-tempat kumuh lainnya. Dari
sinilah Kecoa bisa membawa bibit-bibit penyakit. Spesies Blatella germanica (Kecoa Jerman) dan Blatella asahinai (Kecoa Asia) misalnya, bisa menularkan patogen Toxoplasma gondii. Selain itu, Kecoa
juga bisa membawa Salmonella dan E.coli yang menyebabkan diare dan keracunan makanan. Belum
lagi, Anda mungkin pernah mendengar kalau kita nggak boleh membunuh Kecoa
sampai isi perutnya keluar karena di dalam perut Kecoa ada cacingnya! Meskipun masih diteliti keabsahannya, hal ini memang dimungkinkan terjadi.
Apalagi kalo Kecoa habis jalan-jalan lewat septic
tank, dia bisa aja ngangkut cacing macem cacing perut & cacing tambang.
Syerem juga kaan!
2. JALANNYA SEENAK UDEL
Setelah pengalaman bertahun-tahun dengan Kecoa, satu hal yang bikin saya
‘geli’ sama Kecoa adalah... cara jalannya! Dia kalo jalan itu kayak mabok, sempoyongan, dan
nggak bisa diprediksi mau lari kemana. Sesaat kita lihat dia di bawah
kursi, eh sesaat kemudian tau-tau udah ada di deket tangan! Kalo
digertak pake tangan atau kaki, dia kabur kesana-kemari kadang malah
ngedeket sampe ngerayap di kaki! Hiiiiiiiiii!!!
Pernah sekali saya kemasukan Kecoa kecil di dalem kaos! Kejadiannya pas
mau tidur. Otomatis langsung bangun sambil jingkak-jingkrak ngeluarin itu
Kecoa. Ya Tuhan pokoknya itu kejadian yang... aaaaarggh!!! *menggilanikan*
3. ZOMBIE KEPALA BUNTUNG
Nah, mungkin Anda udah pernah denger ya kalau Kecoa
bisa hidup tanpa kepala! Ya karena mereka memang tidak membutuhkan kepala untuk
bernapas ataupun berpikir. Kecoa bernapas melalui suatu sistem yang disebut tracheae yang terhubung pada spirakel
(lubang) yang terdapat dibagian atas thorax-nya. Di samping itu, sistem syaraf
pada Kecoa tidak terpusat seperti otak pada manusia, melainkan menggunakan
sistem syaraf tangga tali yang memanjang sepanjang tubuhnya. Kecoa bisa
bertahan hidup hingga seminggu lebih tanpa kepala. Mereka akan mati kelaparan
sebab mereka tetep butuh mulutnya buat makan.
4. SUSAH MATI
Selain bisa ‘hidup tanpa kepala’, penelitian menunjukkan kalo Kecoa
ini termasuk serangga yang paling 'tahan banting'. Seperti yang saya ungkapkan
di awal, beberapa spesies Kecoa bisa hidup sampai sebulan tanpa makanan. Beberapa
spesies lainnya bahkan bisa bertahan hidup tanpa udara selama 45 menit. Dalam sebuah
eksperimen, Kecoa dapat hidup setelah ditenggelamkan dalam air selama sekitar setengah
jam! Percobaan laboratorium lainnya menunjukkan, nimfa Kecoa Jepang (P. Japonica)
yang berhibernasi saat musim dingin dapat bertahan dalam suhu -5°C
sampai -8°C selama 12 jam. Di samping itu, Kecoa ternyata juga lebih tahan radiasi daripada manusia. Hal ini dikarenakan
sel tubuh Kecoa yang hanya membelah setiap kali mereka ganti kulit/molting/ekdisis. Oiya satu lagi, kalo Anda suatu saat memukul/menggeprek Kecoa, hati-hati, kadang dia cuma pura-pura mati terus kabur! Waspadalah!
5. FLYING MODE (MODE TERBANG)
MENGAKHIRI INVASI
Ini gampang-gampang susah sih. Kalo saya sama mommy, pertama, pasti pake
semprotan pembasi serangga. Alat ini praktis karena juga bisa sekalian
membunuh nyamuk-nyamuk nakal. Tinggal semprot si Kecoa dan tunggu beberapa saat. Kecoa akan jalan sempoyongan sampai
akhirnya tak bernyawa lagi. Kedua, kita biasanya bikin barrier/penghalang pake
kapur ajaib. Tau kan? Nah, tinggal digarisin aja area yang tidak ingin dimasuki
Kecoa dengan kapur ajaib. Kecoa yang melewati penghalang ini,
beberapa saat kemudian, insyaAllah akan meninggal dan siap dimakamkan. Kalo pengen lebih aman lagi,
kita bisa lingkari diri kita dengan kapur ajaib. Tapi ingat, lingkaran
pelindung ini tidak bisa melindungi kita dari beruang-laut! *apalagi jika Anda sedang memakan keju berbentuk kubus, sambil memainkan senter, dan memakai sepatu badut, rok tutu, topi sombrero dan baju bodoh*
Pernah juga saya mikir, apa predator alami dari Kecoa ini? Terus terang, saya belum pernah lihat secara langsung Kecoa dikonsumsi oleh hewan lain. Emang
ada gitu yang mau makan serangga menjijaykan ini? Tapi setelah browsing, eh ternyata ada! Predator
alami Kecoa, antara lain katak, kodok (katak & kodok beda hewan lho
ya), kumbang-kumbang di taman, kelabang, tokek, dan iguana. Beberapa spesies tawon
parasit juga memangsa serangga ini. Spesies tawon ini meletakkan telurnya di
dalam ootheca dan anak tawon yang menetas akan memakan telur-telur Kecoa yang ada di
dekatnya. Jamur entomopatogen (jamur yang hidup sebagai parasit pada serangga)
juga bisa membahayakan nyawa Kecoa. Spora yang menempel pada tubuh serangga ini akan
membunuh mereka dalam beberapa minggu.
Anyway, satu cara paling mudah untuk mengusir Kecoa ya balik lagi, jaga
kebersihan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti rajin menyapu rumah, kalo
ada makanan kececeran dibersihin, terus buang sampah yang numpuk di keranjang
sampah dalem kosan keluar! Nah, kalo tempat tinggal bersih, kitanya jadi tambah nyaman. dan mahligai rumah tangga kita akan terbebas dari gangguan Kecoa. :)
Tapi bagaimanapun juga ya, Kecoa adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa. DIA tidak pernah menciptakan suatu apapun dengan sia-sia. Semengerikan-mengerikannya
Kecoak, mereka tetep ada manfaatnya juga. Beberapa spesies memiliki fungsi yang
menguntungkan secara ekologis, yakni merombak bahan organik, seperti sisa-sisa makanan, kayu-kayu busuk, dsb. Jadi, bisa ikut membantu ‘membersihkan’ bumi ini. :) *tapi tetep nyeremin & bikin geli*
Sekian, Terima Kasih~
Thanks-List:
Wikipedia, Orkin.com, kesehatan.kompasiana.com, ilmuserangga.wordpress.com, detik.com, for the information
GoogleImage, 9gag, Fanpop, for the pics,
YOU, for reading this! :)
1 comments
Artikelnya keren banget bang
BalasHapus