BeeJay Bakau Resort (BJBR): One Hot Spot in Probolinggo!

Januari 20, 2016

Hari Sabtu, 16 Januari 2016 kemarin, saya janjian sama @ariretna buat nemenin dia sambang bayinya mbak Desy (salah satu temen kami semasa magang). Awalnya dia ngajakin Minggu pagi, tapi berhubung Minggu siang saya balik ke Jember, dan diapun balik ke tempat kerjanya di Surabaya, jadinya kita sepakat berangkat Sabtu sore.

Sabtu paginya, kami mutusin buat jalan-jalan dulu. Bukan ngedate lho tapi! :D Sempet tersebut beberapa tempat tujuan, seperti Air Terjun Madakaripura, Ranu Agung, Pantai Bentar, dll. Tapi yah, seperti biasa, kebanyakan bahas rencana-rencana, bahas ini itu, ditambah masih mager (males gerak) juga pagi-pagi di hari libur, nggak kerasa udah Sabtu siang aja.

Dan setelah tetek-bengek pagi itu, akhirnya saya baru bisa keluar rumah sekitar... habis Dhuhur. Mampir ke pom bensin sebentar, terus cus ke rumah @ariretna. Waktu itu, kami masih juga belum nentuin mau kemana. Kalau mau ke Madakaripura, sekarang masih musim hujan dan katanya air terjunnya jadi kurang bagus. Kalau mau ke Ranu Agung, kejauhan plus belom tau rutenya. Saya sih pengennya ke tempat yang deket-deket aja. Pantai Bentar misalnya. Ditambah, saya sendiri belom pernah ke sana juga :D

Setelah sempet nyasar dikit (gara-gara salah baca GoogleMaps), saya pun tiba di rumah @ariretna. Pas udah ketemuan, kami juga masih bingung nentuin tujuan. Si @ariretna ternyata pengennya ke BJBR (BeeJay Bakau Resort)—yang emang lagi ngehits juga di kalangan remaja Probolinggo. Dia belum pernah masuk sama sekali, katanya. Kalo saya sendiri udah pernah ke sana, dulu tapi, waktu belum terlalu dibangun. Hmm.. yaudah lah, karena udah siang juga, sekalian pengen tau BJBR yang sekarang, kami berdua mutusin buat kesana ajah. And there we go, to BJBR!



BeeJay Bakau Resort (BJBR) adalah kawasan ekowisata yang dibangun di atas area pasang-surut pesisir Kota Probolinggo, tepatnya di Pelabuhan PPP Mayangan. Tempat ini mulai dibangun pada tahun 2012 oleh tiga penggagasnya, yakni Benjamin MangitungJustinus Tan, dan Juda Mangitung. Di tempat ini terdapat beberapa area, antara lain: Jembatan Kayu Kelapa sepanjang 700 meter untuk menikmati kawasan hutan bakau, Rest-O-Tent yang merupakan restoran sari laut, Bungalow sebagai tempat menginap, dan BeeJay Sabha Samudera yang bisa digunakan sebagai tempat pertemuan. Dan yang terbaru, sepertinya akan dibangun track jogging/sepeda.


Sekitar 10 menitan, kami udah nyampe di lokasi. Di gerbang masuk pelabuhan kami ditarik biaya masuk “wilayah kerja pelabuhan perikanan” sebesar Rp1000/2 orang/1 motor (tulisannya sih cuman Rp200 ya, tapi yaudah lah). Kemudian kami parkir, dan beli tiket lagi buat masuk ke area BJBR-nya. Yang bikin agak SYOK ternyata tiketnya udah naik jauuh dari terakhir kali saya kesana. Dulu, waktu BJBR masih berupa  ‘taman’ bakau aja, tiketnya cuman Rp5.000. Sekarang, tiketnya Rp20.000/orang! Hwik. Tapi yah yaudah lah ya, itung-itung buat pengembangan pariwisata daerah sendiri.


Tickets

Kami pun masuk ke area ‘taman’ bakau-nya. Di sana, kita tinggal ngikutin aja papan-papan penanda yang ada. Sore itu lumayan sepi. Kami cuman berpapasan dengan sedikit orang. Suasana yang bagus sebenernya buat foto-foto. :D Tapi berhubung lagi nggak mood ngalay, dan yang paling utama, hape kami berdua kameranya nggak ada yang bagus DAN nggak ada kamera depannya *syedih* T-T jadinya kami nggak banyak ambil gambar. Kami berdua cuman cerita-cerita aja sambil jalan. Curhat masalah kerjaan, sebagian besar.

@ariretna at Jembatan Kayu area

Tanpa terasa, tiba-tiba kami berdua sampai di resto-nya BJBR—yang mana kami nggak akan makan/minum disana karena tidak masuk dalam kategori ‘terjangkau’ buat kami, trims. Well, kami sebenernya cuman mau liat-liat aja tempatnya kayak apa, sampai kemudian mas-mas yang jaga nyamperin kami dan nawarin meja kosong. Jiah. Kami yang emang nggak bermaksud jajan di sana jadi awkward sendiri, bhak! Ngggg... Akhirnya kami alasan mau nyari toilet dulu, terus ngacir keluar. Hahha.. XD Btw si restonya ada bule juga lho.

Rest-O-Tent

Kami lalu bergerak ke salah satu spot baru di BJBR, yaitu Love Lock alias Gembok Cinta. Ceilah. Maunya sih tiru-tiru love lock di luar negeri, macem di Pont des Arts, Prancis—yang mana di sana udah banyak yang dibersihin gegara dianggap merusak lingkungan. Di BJBR sendiri, buat nyantolin gemboknya, udah disediain sebidang pagar berjaring kawat. Gembok + kertas tulisannya bisa dibeli di situ dengan harga Rp15.000. Hmm mungkin saran saya sih bawa sendiri aja gembok sama kertasnya, terus cantolin sendiri deh di sono (kalo boleh tapi ya :D). Saya sama @ariretna tentunya nggak ikut-ikutan bikin love lock, secara kami bukan pasangan pun. Kami cuman baca-baca aja tulisan-tulisan di situ—banyak yang lucu juga, haha..

@ariretna at Love Lock area

Pindah dari lokasi love lock, kami beranjak ke spot paling iconic di BJBR, yaitu patung berbentuk huruf “B-J-B-R”. Spot ini jadi spot paling favorit buat foto-foto. Dan karena masih ngantri buat foto, kami berdua mampir ke salah satu area di deket area itu. Di sana, ada kapal gede nongkrong (bisa dibuat foto-foto juga) dan di sebelahnya ada distro dan area “edukasi”. Sebenernya saya agak nggak paham juga ya sama area “edukasi” ini, karena di sana ... nggak ada apa-apanya. Like, literally. Cuman ada karpet anak-anak dan beberapa akuarium bertuliskan “hewan laut yang dapat ditemui saat air surut” yang tampat tak terurus.

Kapal nongkrong & area 'edukasi'

Kami sempet keliling, dan setelah kami perhatikan baik-baik akuarium-akuarium “lusuh” itu, ternyata ...
Ada makhluk ini... :D

Ini nggak ngerti namanya apa, tapi keren!

Three Mr. Crabs...

Hwew. Thats cool, right? Saya belum pernah liat hewan yang pertama itu secara langsung. Pernah liat di tivi doang. Dan kalo nggak salah, dia termasuk sisa-sisa jenis hewan purba. Wiiw...

Puas mengamati hewan-hewan itu, kami jalan lagi menuju patung tulisan BJBR yang ternyata waktu itu udah dikuasain sepasang sejoli alay eksis. Ditunggu-tunggu, lamak banget mereka berdua gak selese-selese foto sessionnya. -_- Akhirnya, karena kesel kepanasan, kami mutusin buat langsung beranjak ke tempat berikutnya.

Kami keluar dari area taman bakau dan jalan ke arah ‘Pantai Pasir Putih’ buatan. Semacam... taman bermain gitu. O ya, jangan lupa tiket masuk (yang Rp20.000 tadi) di simpen ya, soalnya bakal ditanyain begitu kita mau masuk ke area-area di sana. Di dalam area ‘taman bermain’ itu ada beberapa wahana. Ada pujasera buat jajan. Ada kolam buatan dimana kita bisa naik perahu bebek. Ada wahana air mancur gitu buat main basah-basahan plus katanya ada light show juga kalo malem. Dan di satu sudut, ada wahana kayak prosotan & panjat-panjatan gitu, tulisannya sih “WaterBoom”, tapi sepertinya belum selesai dibangun.

Supposed to be WaterBoom (?)

Nah, yang paling iconic dari area itu adalah sebuah patung bola dunia besar di tengah area. Yaa ala-ala Universal Studio gitu. Tapi sayang, waktu itu lagi ada proses perbaikan. Daaan yang paling mencengangkan, ada papan informasi di situ tulisannya: “Atraksi Penyu dan Hijau Jam 16.00 WIB”! Hmm... ini atraksi ditempatin dimana ya?? Karena sepertinya di sana nggak ada kolam yang cukup lebar buat atraksi-atraksi macem itu. Yang ada, kolam buat main perahu bebek. Itu pun airnya butek/keruh beut. :/

Miss @ariretna in front of the 'ball'

Sekitar Ashar, kami berdua cabut dari BJBR. Baru sebentar di sana, kaki udah belang. Kami lalu bergerak menuju Masjid Agung deket alun-alun buat sholat & makan siang juga di deket sana. Lepas tu, kami baru ke rumah mbak Desy. Dan sehabis dari rumah mbak Desy pun kami masih mampir lagi ke “Omah Susu”, sekadar cari minum, heheh. Soalnya, sore itu bener-bener hot!

Anyway, that was quite a fun weekend. Daripada diem aja di rumah, sesekali main boleh lah. Dan mungkin bisa jadi referensi juga buat Anda-Anda yang ingin berwisata ke Probolinggo, khususnya yang mau mampir BJBR. Yah, walaupun masih dalam tahap pembangunan dan perlu perbaikan dan per’cantik’an di sana-sini, paling tidak, Probolinggo sekarang punya satu lagi tempat wisata yang patut untuk dikunjungi. Jangan lupa, jaga kebersihan ya manteman. J

Sekian, Terima Kasih~


NaraHubung:
BeeJay Bakau Resort
Pelabuhan PPP Mayangan, Kota Probolinggo 67217
Jawa Timur, Indonesia
Telp: (0335) 5892001



Thanks-List:
@ariretna, yang mau jadi model
BeeJay Bakau Resort, for the information and pics
YOU, for reading this! :)

You Might Also Like

1 comments

  1. Tempat wisata yg lumayan keren. Banyak spot foto yg instaragammable. Nggak begitu jauh dari pusat kota Probolinggo, jadi mudah dijangkau. Sebetulnya lebih bagus kalau berkunjung pas malam hari, lebih eksotis karena lampu-lampunya membuat venuenya tampak indah.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.