Teka-Teki Si Makhluk "Abadi"

Juni 29, 2016

Ada kabar menggembirakan! Kini ada kemungkinan bahwa Anda dapat hidup selama yang Anda mau. Mendekati “abadi”. Namun, kabar buruknya, Anda harus berubah dulu menjadi seekor ... ubur-ubur~



Di saat para pemburu harta karun sibuk mencari fountain of youth (mata air awet muda) dan para ilmuwan menghabiskan hidupnya untuk mencari teknologi anti aging terbaru, (Tuhan melalui) alam telah menciptakan sesosok makhluk berkemampuan hidup luar biasa. Bukan hanya memiliki umur yang sangat panjang, makhluk ini juga mampu ‘berkelit’ dari kematian. Perkenalkan ... Turritopsis dohrnii

The dohrniis
(via agelab.co)

T. dohrnii adalah salah satu spesies ubur-ubur yang terkenal dengan julukan Immortal Jellyfish alias ‘Ubur-Ubur Abadi’. Secara fisik sih bentuknya sama aja dengan ubur-ubur lain. Di fase dewasanya, dia berbentuk lonceng/mangkok kebalik dengan tentakel-tentakelnya yang menjulur-julur. Ukurannya lumayan kecil, dengan diameter maksimal mencapai 4,5 milimeter. T. dohrnii muda seukuran 1 milimeter hanya mempunyai delapan buah tentakel, sementara yang dewasa punya 80-90 tentakel. Wew. Dan untuk bertahan hidup, spesies ini mengonsumsi plankton, dan bahkan, ubur-ubur lainnya.

Yang membedakan T. Dohrnii dengan spesies ubur-ubur lain, serta yang membuatnya dikenal sebagai ubur-ubur abadi, adalah siklus hidupnya. Nah, masih pada inget nggak pelajaran Biologi di sekolah?

'Normal' jellyfishes' life cycle
(via tamug.edu)

Secara sederhana (berhubung saya juga agak lupa detilnya), kehidupan ubur-ubur dimulai dari seekor larva kecil bernama Planula. Larva ini berenang bebas kesana kemari dan pada suatu ketika menempel di suatu substrat di dasar laut (or whatever that is), dan kemudian akan berkembang menjadi Polip (di gambar yang bentuknya kayak tabung-tabung). Polip ini nantinya akan bertunas yang berkembang menjadi ubur-ubur baru (fase Medusa). Medusa ini akan matang secara seksual setelah beberapa minggu, terus mereka indehoy di tengah laut, dan siklus pun dimulai kembali. Dan jika waktunya t’lah tiba, mereka pun meninggalkan dunia ini, just like the old-fashioned way.

Namun, tidak dengan T. dohrnii! Dia bisa menolak kematian, run away from the Grim Reaper, dan (secara teknik) hidup abadi selamanya. Caranya? Dia mampu memanipulasi tubuhnya untuk kembali menjadi muda, kembali ke masa remajanya. Tanpa suntik botox, tanpa operasi plastik, dan tanpa krim anti-aging!

T. dohrnii's life cycle

Jadi, pada siklus hidup T. dohrnii, ketika mereka terserang kelaparan, atau penyakit, atau kondisi buruk lainnya, bukannya langsung mati, mereka malah bisa mengubah sel-sel tubuhnya menjadi muda kembali. Proses ini dinamakan transdiferensiasi. Tentakel-tentakelnya ditarik kembali, tubuhnya menyusut, lalu mereka menenggelamkan diri ke dasar lautan. Mereka lantas berkembang menjadi Polip (lagi), dan memulai seluruh siklus hidupnya (lagi). Kalo pernah nonton The Curious Case of Benjamin Button-nya Brad Pitt, kasus serupa (dari tua jadi muda lagi) terjadi juga pada T. dohrnii. Bedanya, mereka bisa melakukannya lagi, lagi, dan lagi!

(via nikkeivoice.ca) 

Kemudian melalui reproduksi aseksual, T. dohrnii yang udah jadi polip (lagi) ini akan menghasilkan medusa-medusa lain yang secara genetik identik dengan “induk”nya. Its kinda like they produce near- perfect cloning! So, hati-hati aja, jauh di dalam laut biru sana, sesuatu sedang menginvasi bumi ...  secara diam-diam!

T. dohrnii pertama kali ditemukan di lautan Mediterrania pada tahun 1883. Namun, kemampuan uniknya baru ditemukan pada tahun 1990-an. Dan sejauh ini (sejauh yang saya baca) baru ada satu orang peneliti yang berhasil ‘memelihara’ ubur-ubur ini dalam waktu yang cukup lama. Beliau adalah Shin Kubota dari Kyoto University. Dari hasil penelitiannya, dalam kurun waktu dua tahun, ubur-ubur ‘peliharaan’-nya mampu "hidup kembali" sebanyak 11 kali!

Life of dohrnii

Selain dohrnii, ada dua lagi keluarga Turritopsis yang terkenal, yaitu Turritopsis nutricula dan Turritopsis rubra. Ketiga spesies ubur-ubur mini ini cukup sulit dibedakan. Untuk sekian lama,T. nutricula di-salah-tafsirkan sebagai si ubur-ubur ‘abadi’. Padahal sebenarnya, si T. dohrnii-lah yang selama ini diteliti di laboratorium dan telah dibuktikan ke-‘abadi’-nya. Sementara T. nutricula (yang ditemukan di lautan Karibia dan Amerika Utara), belum diteliti kemampuan transdiferensiasi-nya, tapi bukan berarti mereka tidak mempunyai kemampuan tersebut. Sementara si T. rubra (yang banyak ditemukan di perairan Selandia Baru), fotonya lebih banyak eksis di dunia maya, dan sering disalah ‘deskripsi’kan sebagai T. nutricula. Jadi, hal yang mungkin terjadi adalah kita taunya T. nutricula-lah yang abadi, padahal sebenernya T. dohrnii, sementara gambar yang di pajang adalah T. rubra. *pusying

Who's this?
(via reddit.com) 

Anyway, di dunia ini nggak adalah yang abadi, kecuali Tuhan. Pun dengan si T. dohrnii ini. Kemampuan transdiferensiasi-nya selama ini hanya bisa diobservasi di laboratorium, belum pernah diamati di habitat aslinya. Meskipun secara teknis dan biologis mereka bisa hidup ‘abadi’, kebanyakan medusa T. dohrnii pun akan menemui ajalnya, baik itu dimakan oleh predator atau terkena penyakit. Dan begitulah cara Tuhan untuk menjaga keseimbangan alam.

Mahabesar Allah dengan segala kesempurnaan ciptaan-Nya~




Indeed, in the creation of the heavens and earth, and the alternation of the night and the day, and the [great] ships which sail through the sea with that which benefits people, and what Allah has sent down from the heavens of rain, giving life thereby to the earth after its lifelessness and dispersing therein every [kind of] moving creature, and [His] directing of the winds and the clouds controlled between the heaven and the earth are signs for a people who use reason.
(QS Al-Baqarah [2]: 164)

Sekian, Terima Kasih~



Thanks-List:
YOU, for reading this! :) 

You Might Also Like

0 comments

Diberdayakan oleh Blogger.