Tiga Hari Tiga Nusa [Ep. 01]: Ceningan
September 06, 2017
Bali... Bali... Bali.
Rasa-rasanya tidak ada habisnya tempat yang satu ini untuk
dijelajahi. Selalu ada hal-hal menarik yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal
maupun mancanegara. Baik itu destinasi baru, maupun destinasi yang sudah punya
nama. Bali akan selalu mendapat tempat istimewa di hati setiap mereka yang
mengunjunginya.
Seperti saya, yang beberapa waktu lalu berkesempatan untuk
mengunjungi Pulau Dewata ini lagi, tepatnya
pada tanggal 17—19 Agustus 2017 (cuti sehari di tanggal 18). Namun yang
berbeda, kali ini saya tidak berkelana di daratan pulau Bali!
Saya agak melipir ke arah tenggara, menyeberangi Selat
Badung, menuju tempat yang lebih tenang, jauh dari ke-hectic-an Pulau Bali...
Tau dimana?
Travelmate saya
kali ini adalah rekan sekantor saya, Dina (yang dulu meng-cancel trip ke Makassar hmm) dan adiknya, Emilia. Sebenernya kali ini pun saya diajak Dina
buat ke Bali-nya, but somehow,
akhirnya saya juga yang bikin itin-nya. Makasi lho btw.
Nusa Lembongan, Ceningan, dan Penida adalah tiga pulau yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Trio nusa ini kini menjadi salah
satu destinasi favorit bagi mereka yang ingin menepi sejenak dari hiruk-pikuk daratan
Pulau Bali. Bersantai sejenak, sambil menikmati landscape indah nan eksotis serta (salah satu) perairan paling
jernih di Indonesia.
Jadi sebelum berangkat, saya udah riset-riset di internet,
baca banyak artikel di blog, baca rekomendasi di Tripadvisor, dsb. Kami juga
udah booking penginepan di Traveloka.
Agak susah nyari penginepannya, karena lagi long
weekend juga. Dan saya sangat sarankan untuk booking dulu sebelum pergi
kesana alias jangan go-show, terlebih
pas weekend. Karena pas di Lembongan,
kami ketemu bule-bule yang kesulitan cari kamar karena mereka go-show dan semua penginapan rata-rata
udah sold-out.
Dan untuk transportasi di hari keberangkatan, kami memutuskan
naik travel untuk alasan
fleksibilitas dan efisiensi waktu. Kami dapet travel Ladju seharga Rp200.000,00 dari Jember ke Denpasar (Pantai Sanur).
Rabu, 16 Agustus.
Begitu pulang kantor, saya langsung mandi, packing,
lalu balik ke kantor lagi kerana kami janjian dijemput travel di kantor sekitar pukul 19.00. Singkat cerita, kami sampai
di Banyuwangi sekitar... tengah
malem lah. Kemudian nyeberang dari Ketapang
ke Gilimanuk. And then, lanjut sampai Denpasar.
Kami minta turun di perempatan dekat pintu masuk Sanur (yang ada KFC-nya). Kami sampai
sekitar Shubuh, jadi kami mampir Masjid
Al-Ihsaan (punya Inna Hotel)
untuk sholat Shubuh dan bersih-bersih. Saya sarankan di sini kita udah ganti
pakai sendal (dan pakaian pendukung lainnya) karena nanti kita bakalan basah
pas naik kapal.
Kami lanjut masuk ke area Pantai Sanur.
Destinasi pertama kami adalah Nusa Lembongan, jadi kami mencari kapal yang mengarah ke sana. Dari
Sanur ini, kita bisa langsung ke Nusa Penida juga kalau mau. Dan
selain dari Pantai Sanur, kita bisa nyeberang ke trio nusa
itu lewat Benoa. Tapi dari yang saya
baca, keberangkatan dari Benoa itu
hanya berupa kapal pesiar berkelas mewah (yang mana tidak terjangkau bagi kami tentunya)
Di Sanur sendiri,
ada banyak opsi agen kapal yang bisa kita pakai. Tapi yang murah (dari yang
saya baca) ada di pojokan di pertigaan deket pantai, sehabis Warung Mak Beng. Pokoknya, jalan masuk
aja sampai mentok dan lokasi agen tersebut ada di pojokan sebelah kiri.
Ada dua opsi kapal: kapal cepat atau kapal lambat. Kami memilih kapal cepat biar... cepat. Dan
kalau diperhatikan, di banner-nya (yang ditempel-tempelin pake kertas) tertulis tarif Rp200.000,00 dari Sanur ke Nusa Lembongan (Jungut Batu maupun Mushroom
Beach). Mahal banget ya?!
Eits, jangan percaya dulu! Itu adalah tarif yang mereka pasang buat turis asing dan turis lokal yang “polos”.
Eits, jangan percaya dulu! Itu adalah tarif yang mereka pasang buat turis asing dan turis lokal yang “polos”.
Untung saya udah baca-baca dulu sebelum berangkat, karena
ternyata untuk turis lokal sebenernya hanya perlu bayar Rp75.000,00! Jadi
siapin aja uang pas, langsung kasih ke kasirnya, bilang beli tiket buat berapa
orang.
Unfortunately, kapal yang pukul 08.00 udah sold out (saya
curiga ini bisa di prebooked, tapi nomer hp-nya ngga bisa dihubungi btw),
jadinya kami dapet yang pukul 09.00. Oiya, di Nusa Lembongan, ada dua opsi
pendaratan. Satu di Pantai Jungut Batu,
satu lagi di Pantai Mushroom.
Disesuaikan aja sama dimana tempat kita nginep, lebih dekat turun dimana. Kalau
saya waktu itu turun di Jungut Batu.
Pukul 09.00 tepat, kami berangkat menaiki kapal bernama
“Sari Nusa”... off to Nusa Lembongan! Yey~
Kondisi laut agak liar juga ya waktu itu. Kapal kami naik turun
tidak beraturan, dan air laut nyiprat-nyiprat kena muka. Lumayan, jadi shower. Tapi yang bikin kzl adalah, tiba-tiba kamera yang saya bawa, lcd-nya mati. Dan udah dicoba segala cara,
tapi tetep ngga mau nyala. Jadi for the
rest of the trip, saya bergantung sama kamera Dina dan kamera hp (jelek)
saya. Hft.
Setelah mengarungi lautan selama kurang lebih 30 menit, kami pun mendarat di Nusa Lembongan.... wohoo!
Niscaya kita akan langsung disambut dengan penjaja rental
motor, rental homestay, rental alat snorkeling & diving, dsb. Kami langsung jalan ke homestay kami, Risna Homestay namanya. Tidak jauh dari Jungut Batu. Sekitar lima menit jalan kaki. Kami pesan via
Traveloka dengan harga Rp180.000,00-an per malam untuk kamar fan dan Rp270.000,00-an untuk kamar AC.
Ada sedikit ketidaknyaman-an sebenernya, karena pas kami
sampai di Risna, kamar yang
“tersedia” di lokasi tersebut hanya tinggal satu, yaitu kamar AC (yang sesuai
kesepakatan awal akan ditempatin Dina & Emil). Si pemilik homestay, Bli
Nyoman, mengira kami dua “grup” berbeda (karena saya pesen dua kali pakai nama
berbeda). Jadi yah, saya terpaksa dipindah ke lokasi lain, yang (katanya) masih punya Bli
Nyoman juga. Nama homestay-nya Kubu Men Bagonk.
Dan ternyata saya beruntung karena begitu buka pintu belakang.... taraaa.....
Dan ternyata saya beruntung karena begitu buka pintu belakang.... taraaa.....
Langsung ke pantai, dengan background Gunung Agung.
So lucky...
Tanpa berlama-lama, setelah bongkar muatan, saya,
Dina, & Emil melanjutkan perjalanan ke Nusa
Ceningan pakai motor yang kami sewa dari Bli Nyoman juga. Harganya
Rp60.000,00 aja per hari per motor.
Nah, jadi ada sedikit perubahan mendadak dari itin kami.
Yang awalnya hari pertama mau keliling Lembongan dan hari kedua ke Ceningan, kami geser Ceningan-nya ke hari
pertama, karena saya pikir, Ceningan
pulaunya tidak terlalu luas jadi ngga
perlu waktu lama buat keliling di sana. Ditambah lagi, esok harinya kami
nyeberang ke Nusa Penida lewat Lembongan sekitar siang hari. So, we didnt wanna risk the time.
Jalan-jalan naik motor keliling Lembongan saja sudah menjadi
aktivitas liburan yang menyenangkan, menurut saya. Pemandangannya indah, sejuk,
suasananya tenang, seakan waktu berjalan lambat.
Untuk menuju Nusa Ceningan, kita ngga perlu repot-repot
pakai kapal, kerana telah ada jembatan yang menghubungkan kedua
pulau ini. Jembatan tersebut dikenal dengan nama Jembatan Kuning (Yellow
Bridge) ya sesuai warnanya yang emang kuning.
Jembatan gantung sepanjang ±140 meter ini sangat vital
bagi masyarakat dan wisatawan karena merupakan satu-satunya jembatan
penguhubung kedua pulau. Kalau temen-temen ingat, pada Oktober 2016 lalu,
jembatan iconic ini sempat runtuh, diduga akibat kelebihan muatan.
Namun alhamdulillah, kini jembatan
tersebut sudah diperbaiki dan dapat berfungsi kembali.
Jembatan Kuning ini juga pernah menjadi salah satu lokasi challenge di acara The Amazing Race Season 28.
Sesampainya di Ceningan, kita juga akan dimanjakan dengan
pemandangan yang tidak kalah cantiknya. Salah satu yang paling menarik adalah landscape ladang rumput laut.
Welcome to Ceningan
Seaweed farms
Tujuan utama kami adalah Blue Lagoon yang ada di daerah barat daya Ceningan. Tapi di tengah jalan, kami menemukan spot foto yang lumayan di Twilight Huts, jadi mampir dulu deh.
Sebenernya tempat ini adalah penginapan, cuman kalau main dan foto-foto sebentar,
boleh kok.
The Twilight Huts
Lanjut, kami meneruskan perjalanan menuju Blue Lagoon.
Menyusuri jalan-jalan di Ceningan tidak terlalu susah kok. Sudah banyak papan petunjuk di sana-sini. Ditambah
dengan ukuran pulau yang tidak terlalu besar. Tapi kondisi jalan ke Blue Lagoon-nya emang agak rusak sih, tapi masih
bisa di-handle lah. Dan sekitar 10 menit berkendara, kami pun sampai di lokasi.
Speechless lah begitu sampai sana.
Cantik banget. Dengan gradasi warna air yang sempurna dari putih, biru muda,
tosca, sampai biru tua.
Jadi Blue Lagoon ini adalah tebing berbentuk huruf “U”. Di bawah sana
ada pantai berbatu-batu. Dan yang menambah kesyantikannya adalah pabila ada
ombak yang menyeruak masuk dari bukaan di ujung tebing.
Menatap ombak menyeruak
Di ujung Blue Lagoon itu bisa dipakai untuk cliff jumping. Tapi pas kami sampai di sana suasananya lagi sepi. Lagian juga kami ngga ada rencana mau loncat sih. Ngga berani.
"Dimanakah jodohku?"
Di sana, kita bisa trekking
sedikit ke arah kanan (kalo kita lagi ngadep ke laut), dan kita akan menemukan
angle berbeda untuk menikmati si
Blue Lagoon ini.
Kami mendapat pengalaman spesial, yaitu.. kami melihat PENYU! Dia lagi naik ke permukaan, menghirup napas sejenak, lalu kembali menyelam. Sayang ngga sempet keambil gambarnya. But still, it was an exciting sight!
Puas di Blue Lagoon,
kami jalan sedikit ke arah Mahana
Point. Tempat ini juga jadi salah satu lokasi cliff jump yang ternama di Ceningan.
Tapi yang bikin sedikit ngga nyaman (buat saya), lokasi itu kayak “dikuasai”
sama satu resto (lupa namanya), dan pas kami baru dateng, langsung ditawarin minum lah makan lah,
tapi saya bilang kalau kita cuman mau foto-foto bentar, and things get so awkward. Plus, kita ngga boleh bawa makanan dari
luar.
Sebenernya masih ada lokasi lain yang pingin saya kunjungi
di Ceningan, seperti Secret Beach dan Le Pirate Beach Club (sempet lewat doang sih). Namun karena keterbatasan waktu, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami, kembali ke Nusa Lembongan. Tapi ngga papa, saya kan jadi ada alasan buat balik ke sana. ☺
NaraHubung:
Public Boat by Optasal
Jl. Hang Tuah Pantai Sanur
Phone: (0361)9189900, 082339665478
Risna Homestay
Jl. Raya Jungut Batu, Nusa Lembongan, Klungkung
Phone: 08123993748 (Bli Nyoman)
Kubu Men Bagonk
Jl. Raya Jungut Batu, Nusa Lembongan, Klungkung
Phone: 081999463720, 087861711162
Email: pastikaya09@gmail.com, info@kubumenbagonk.com
Web: kubumenbagonk.com
Thanks-List:
Dina & Emil, for the pics
YOU, for reading this! :)
0 comments