[Road to Tambora]: A Visit to Bajra Sandhi Monument

November 11, 2017

Sungguh disayangkan pabila ada hari kejepit, namun tidak dimanfaatkan untuk berlibur, ya kan? Seperti pada tanggal 22 September lalu, sehari setelah tanggal merah Tahun Baru Islam, saya akhirnya ambil cuti. Lagi. And this time, I’m so excited karena saya mau naik gunung lagi. Yey!

Tujuan saya kali ini adalah salah satu gunung legendaris di Indonesia. Gunung yang letusannya pada 200 tahun lalu menjadi salah satu erupsi terdahsyat selama 10.000 tahun terakhir!
Yup, it’s Mt. Tambora!

Dan semakin bersemangat kerana saya akan ditemani my crazy friends from college @dentajaya & @yuanggafp.

So, here where our story begins...



Sebenernya si @dentajaya ngajak saya cuti dari hari Senin, 18 Oktober, buat nemenin dia jalan di Nusa Penida, sebelum ke Tambora. Namun kerana ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal, saya akhirnya (terpaksa) baru bisa cuti hari Rabu, 20 September. Kami janjian ketemu di Bali (sama si @yuanggafp juga yang berangkat dari Jakarta), dan terbang bareng ke Bima, Nusa Tenggara Barat, hari Kamis, 21 September.

Rabu, 20 September 2017. Saya tiba di Denpasar, Bali, (tepatnya di daerah Renon) sekitar Shubuh, setelah 9 jam perjalanan naik travel dari Jember. Saya punya waktu sehari semalam sebelum berangkat ke Bima, NTB, esok harinya, so kenapa ngga dimanfaatkan untuk jalan-jalan di Bali ya kan? Jadi, saya memutuskan mengunjungi salah satu tempat bersejarah di Pulau Dewata ini, yakni Monumen Bajra Sandhi, yang ada di Lapangan Niti Mandala Renon.

Bajra Sandhi as seen on The Amazing Race S28

Sebelumnya, saya ngga pernah tau ataupun mendengar tentang monumen ini. Saya baru tau setelah tempat ini dijadikan lokasi pit stop di acara The Amazing Race Season 28. Jadi, saya penasaran untuk melihat secara langsung.

Bajra Sandhi as seen on The Amazing Race S28

Sayang, ketika saya sampai di sana, monumennya belum buka, jadi saya menghabiskan waktu dulu jalan-jalan di keliling Lapangan Niti Mandala.

Niti Mandala from top of Bajra Sandhi

Lapangan seluas ±13,8 hektar ini berada tepat di jantung kota Denpasar, dan tampaknya menjadi tempat favorit warga sekitar untuk jogging, main sepakbola, voli, kuliner, atau sekedar cuci mata. Seperti pagi itu juga, banyak anak sekolah yang berolahraga di sekitar lapangan ini. Dan untuk sejenak, perhatian mereka tertuju pada saya yang sedang jalan sendirian bawa gembolan carrier 60 liter kek anak ilang.

Schoolkids at Niti Mandala

For your info, Lapangan Niti Mandala ini adalah lokasi terjadinya Perang Puputan yang terkenal itu.

Bajra Sandhi front gate

Pukul 08.00, Monumen Bajra Sandhi pun dibuka dan para pengunjung (yang hari itu kebanyakan anak-anak SD) berduyun-duyun masuk ke bangunan utama. Tiket masuk untuk wisatawan domestik dibanderol Rp25.000,00.


Ticket counter

Di area monumen ini ada juga Museum 3D “I Am Bali”, tapi saya ngga kesana, karena yang namanya Museum 3D, highlight-nya adalah foto 3D sementara saya cuman seorang diri waktu itu. So I skipped it.

Sign board


"I AM BALI" 3D Museum

Kembali ke Bajra Sandhi, dari luar saja, tempat ini terlihat sangat cantik, bersih, rapih, dengan arsitektur khas Bali. Monumen seluas 4.900 m² ini, memiliki 17 buah anak tangga menuju pintu masuk, 8 buah Tiang Agung di tengah bangunan, serta memiliki tinggi 45 meter. Kalau digabung: 17-8-45, tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.

Bajra Sandhi front terrace

Main entrance

Pembangunan monumen ini digagas oleh Gubernur Bali saat itu, Dr. Ida Bagus Mantra, pada tahun 1980. Kemudian tahun 1981, diadakan sayembara desain monumen yang dimenangkan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana, Ida Bagus Yadnya. Lalu dimulailah pembangunan pada tahun 1988, dan 13 tahun kemudian (tahun 2001) akhirnya bangunan fisik monumen selesai. Peresmiannya dilaksanakan pada 14 Juni 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.


The front garden

Monumen ini dikenal juga dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB). Sementara untuk penamaan Bajra Sandhi sendiri berarti: genta (bajra) suci (sandhi), karena bentuknya menyerupai genta yang digunakan oleh pendeta Hindu dalam persembahyangan. *cmiiw


Lets go guys! :)

Monumen ini memiliki tiga lantai, yaitu lantai bawah (Nistaning Utama Mandala) yang berisi ruang informasi, ruang administrasi, ruang pameran, ruang perpustakaan, ruang souvenir, ruang rapat, dan toilet. Di tengah bangunan terdapat kolam ikan dan diatasnya ada tangga spiral menuju lantai atas.

The monument's map

Di lantai dua/tengah (Madianing Utama Mandala), merupakan ruang diorama yang berisi diorama kehidupan masyarakat Bali sejak zaman prasejarah, Bali kuno, hingga zaman merebut kemerdekaan RI. Total ada 33 diorama.

Kingdom ages

Netherland's invasion

Netherland's invasion

Japan's invasion

Di sini saya harus berdesakan sama anak-anak SD karena mereka berebut mencatat penjelasan-penjelasan yang ada di diorama tersebut.

Freedom!

How kids jaman now taking notes

Setelah menelusuri semua diorama, saya bergerak menuju lantai atas (Utamaning Utama Mandala) melalui tangga spiral di tengah bangunan. Agak menakutkan juga ya tangga ini. Selain bikin pusing, harus hati-hati juga pas berpapasan karena lebarnya sempit (?).

Dizzy-ing stairway

DI lantai teratas, ngga ada pajangan apa-apa sih. Hanya disini kita bisa menikmati pemandangan kota Denpasar 360°, melalui jendela-jendela kaca yang melingkari ruangan atas.

 Top floor of Bajra Sandhi


360 view from above

It was nice ya menunjungi monumen sekaligus museum Bajra Sandhi ini. Paling tidak, jadi menambah pengetahuan akan sejarah serta perjuangan masyarakat Bali.


Saya keluar museum sekitar pukul 10.00 and it was so freaking HOT outside. Saya akhirnya langsung ngGojek ke daerah Kuta, tempat saya nginep. Tepatnya di Hotel Sapta Petala, yang saya booked via AiryRooms seharga Rp140.000-an permalam. Saya juga nyewa motor (Rp60.000/hari) buat jalan-jalan keliling Kuta & Legian—yang akhirnya nyasar-nyasar juga kerana bingung.

Malemnya saya jemput @dentajaya di Denpasar. Ini orang emang agak ngzelin yha, saya udah di Kuta malah disuruh ke Denpasar lagi! Dan tengah malemnya, si @yuanggafp sampai juga di hotel (ini juga ngapain ambil flight malem-malem), dan kita tidur bertiga sekamar.

Tomorrow is the big day! So stay tune~



NaraHubung:
Monumen Bajra Sandhi (Monumen Perjuangan Rakyat Bali)
Jalan Raya Puputan No. 142, Panjer, Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80234
Buka: 08.00-16.00 (Senin-Jumat), 09.00-16.00 (Sabtu), 10.00-18.00 (Minggu)
Telp: (0361) 264517, 082330272304

You Might Also Like

0 comments

Diberdayakan oleh Blogger.