Labengki-Sombori Trip: Rumah Nenek Ambruk!

September 08, 2018

Hari Kedua di Labengki-Sombori! So excited, karena hari ini kami akan mengunjungi salah satu spot paling ngehits di sini. Yang fotonya udah buanyak banget berseliweran di Instagram. Apalagi kalau bukan “Rumah Nenek”! Sedikit spoiler (seperti judul tulisan ini), ternyata waktu kami ke sana kondisi rumah tersebut sungguh mengenaskan. Dan kejadiannya paaas banget sebelum kami ke sana!

So here’s the story...


Sebenernya ini rumah siapa sih? Terus nenek siapa yang tinggal di sini? Pertanyaan itulah yang selama ini menggantung di pikiran saya. Saya sudah sering melihat orang berfoto di tempat ini dan sangat penasaran gimana tempat aslinya.

Off we go

Kami berangkat dari Labengki Kecil sekitar pukul 07.30, dan masih menggunakan kapal yang sama (red: kapal keong). Sebelum menuju kawasan Sombori, terlebih dulu kami mengunjungi Pulau Mbokkita, karena semua pengunjung harus mengisi daftar kunjungan di sini. Jadi semacam ijin administrasi gitu. Saya ngga tau bayar apa engga, karena semua (seharusnya) sudah diurus oleh pihak penyelenggara open trip.

Enroute to Mbokkita Island


Perjalanan menuju Pulau Mbokkita memakan waktu hampir 2 jam. Mungkin kalau kapal “normal” bisa sejam-an ya. Pagi itu cuaca juga sedikit mendung, dengan ombak laut yang agak gede. Beberapa kali kami kecipratan air dari samping kapal. Berasa lagi pake shower.

Seagulls on cloudy sky

Ada satu momen yang menarik di perjalanan itu. Saat mendekati Pulau Mbokkita, kami melihat sekumpulan burung yang gede-gede banget ukurannya. Kayaknya Burung Camar sih ya. Mereka lagi melayang-layang di udara, dan sesekali menukik ke arah laut. Wah, berati di sana lagi banyak ikan kecil ya. Daaan yang paling exciting, tiba-tiba kami melihat ada yang melompat di permukaan air!

Yup,itu Lumba-Lumba!

Dolphins!

Waah beruntung banget bisa ketemu Lumba-Lumba di sini. Dua kali lho!

Kami sampai di Pulau Mbokkita sekitar pukul 09.15, dan langsung diarahkan menuju Kantor Kepala Desa untuk menuliskan nama di daftar pengunjung. Menurut informasi, rombongan kami adalah rombongan ke-enam di hari itu. Hmm... udah lumayan rame ya. Siap-siap buat ngantri deh nanti di spot-spotnya.

Arrived in Mbokkita Island

Btw, di pulau ini ada rumah-rumah penduduk yang terapung gitu gaes. Ngga terlalu banyak sih. Tapi ngga tau lagi ya kalau masuk ke dalam pulau sana, masih ada rumah lain atau engga. Selain itu, di sini juga ada warung-warung yang menjual makanan berat, minuman, dan cemilan-cemilan.Ada toilet umum juga. Pakainya gratis, tapi airnya beli! Haha.. Kalau ngga salah Rp5.000 sebotol 1,5 liter. Jadi kalau mau full “gratis” ya bawa air sendiri lah buat pipis, hehe..

Kami lalu melanjutkan perjalanan menuju Rumah Nenek. Dan pemandangan di sepanjang jalan itu...gils keren banget sih!

Enroute to Rumah Nenek

Kita seakan diajak kembali ke zaman purbakala. Di kanan kiri berjajar pulau-pulau karang besar yang ditumbuhi lebatnya pepohonan. Sunyi...senyap...hanya ada suara angin, riak air, dan mesin kapal. Udah berasa di Jurassic Park gitu loh.

View along the way

Beberapa saat kemudian, dari kejauhan tampaklah beberapa rumah terapung. Dan ternyata, kami sudah sampai di Rumah Nenek!

Approaching Rumah Nenek

Saat hendak merapat, kami langsung di sambut oleh sesosok wanita paruh baya, hmm, ngga ding, wanita berusia lanjut lebih tepatnya, hehe.. Dan beliau ini ternyata sang “nenek” yang punya “Rumah Nenek” itu! Waaw. Akhirnya bisa ketemu langsung sama sang nenek yang selama ini membuatku penasaran.

Hello, Nek!

Jadi si nenek ini sudah berusia ±100 tahun (tapi katanya berubah-ubah sesuai mood-nya) dan beliau telah tinggal di sini sejak zaman penjajahan. Kondisinya bisa dibilang lumayan sehat ya. Masih bisa berkegiatan, cuman agak ada sedikit gangguan di penglihatan. Namun yang paling membuat kami tekejut, beliau bercerita kalau semalam rumah di sebelahnya, yakni rumah yang selama ini jadi spot foto... AMBRUK!

So sad

Ya Allah..Sedih banget loh. Padahal pengen banget mengunjungi rumah ini. Tapi syukurlah nenek-nya ngga papa.

Jadi semalam memang ada hujan deras dan angin. Saya yang lagi tidur di homestay juga menyadarinya. Dan di tengah malam, si nenek katanya mendengar suara keras. Eh, ternyata suara itu berasal dari rumah di sebelahnya yang rubuh. Hiks.. Untung saat itu si nenek lagi ada di rumah utama (sebelahnya).

I'm glad Nenek was okay

Namun, ada cerita lain dari guide kami. Katanya, sebelum kami ke sana, ada pengunjung yang “nakal”. Mereka telah melanggar sebuah larangan di kawasan Rumah Nenek itu. Jadi, di ujung teluk di area tersebut, ada sebuah celah yang kata guide-nya ngga boleh dimasukin/dilewatin. Eh, tapi si turisnya malah kekeuh main ke sana. Akhirnya, mungkin sang “penunggu” marah dan turunlah tulah berupa hujan badai yang akhirnya menenggelamkan Rumah Nenek!

That was the "forbidden" area

Terlepas betul atau tidak, sudah seyogyanya kita sebagai “tamu” harus meghormati segala aturan dan larangan yang ada di tempat tujuan kita ya gaes.

Meskipun sedih, kami tetap terhibur dengan pemandangan indah nan eksotis yang ada di sekeliling Rumah Nenek. Perbukitan karst yang menjulang dengan dihiasi lebatnya pepohonan hijau. What a breathtaking view!

The view

Lautnya jernih berwarna biru-tosca yang begitu mengundang untuk diceburin. Di sini kita bisa snorkeling juga lho.

Belum lagi suasana di sini yang sunyi, tenang, dan damai. Karena memang lokasinya yang bisa dibilang terpencil.

Seeya Nenek

So that was my trip to Rumah Nenek. It was sad, but happy at the same time. Saya harap sih ada pihak yang membantu pembangunan Rumah Nenek biar pengunjung tetap tertarik untuk ke sana dan neneknya ngga kesepian, hehe..Dari sini, kami masih akan melanjutkan perjalanan menuju spot lain di Sombori yang tidak kalah cantiknya.

(previous part, read here next part, read here)


Thanks-List:
YOU, for reading this! :)

You Might Also Like

1 comments

  1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu..
    Mohon maaf bilah aku ada salah kata dan kedatangan aku mengganggu. Perkenalkan nama aku Nenot'z Marziny asal sidoarjo seorang mantan TKW duluh kerja di singapore selama 3 tahun lamanya. Singkat cerita.. Aku sangat berterima kasih kpd pak H.Abdul Salam atas bantuan beliau melalui penarikan uang gaib sebesar 1M. Mungkin aku tidak akan bisa cepat sesukses ini seandainya tidak ada bantuan dari H.Abdul Salam, Aku yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan aku juga selalu dihina orang alhamdulillah kini sekarang aku sudah punya rumah dan usaha sendiri itu semua atas bantuan beliau. Aku tidak tau harus berbuat apa untuk membalas kebaikan beliau karna banyakNya orang yg perna aku telpon dari google, facebook untuk minta bantuanNya tidak ada satu pun yg berhasil malah hutang aku tambah banyak. Beliau bisa membantu melalui Uang Gaib, Uang balik, Pelet, Pelaris, Nomer togel 3D/4D/5D/6D.. Bagi anda yg diluar negri maupun dalam negri butuh bantuan beliau jangan takut atau maluh segerah hubungi H.Abdul Salam di nomer 085298892338 / +6285298892338 Semua akan berubah Karna kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa itu semua akan tercapai berkat bantuan dari pak haji dan muda2han anda cocok dan beliau bisa membantu anda seperti aku. Demi allah demi tuhan ini kisah nyata aku. Sekian dan terima kasih semoga dengan adaNya pesan singkat ini bisa bermanfaat kepada semuaNya..

    Salam dari aku Nenot'z Marziny

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.