DTSD [Ep 07]: Menepi ke Taman Safari

April 09, 2016

Alhamdulillah sekarang bisa lanjut nulis lagi setelah beberapa hari lalu laptop saya harus nginep di rumah om tukang servis. Ternyata LCD-nya rusak dan harus diganti sama LCD baru dengan total biaya perbaikan sebesar Rp750.000,00 (T-T)~ Padahal sebelumnya nggak ada gejala apa-apa. Kejadiannya begitu cepat. Awalnya cuman kayak TV yang lagi gangguan (layarnya ada garis-garis keperakan yang keluar sesaat lalu hilang). Tapi beberapa hari setelahnya, di tengah asyik mau nonton film, tiba-tiba layarnya freeze dan pas di restart layarnya putih. T-T Tapi syukurlah, pengalaman buruk itu tlah berlalu :D

Kali ini saya mau ngelanjutin cerita DTSD yang telah memasuki episode penultimate alias episode sebelum episode final. Menjelang hari-hari terakhir ini, kami semua dilanda ke-baper-an karena tanpa terasa kebersamaan kami selama 5 minggu akan segera usai. Dan untuk semakin menambah amunisi baper sekaligus menghibur diri pasca seminggu penuh ujian, kami sepakat buat ngadain liburan bareng! Setelah perdebatan sengit nan panjang (bahkan dimulai sejak awal-awal DTSD) antara mau jalan ke DuFan atau Taman Safari, akhirnya berdasarkan hasil musyawarah dan muvoting kami sepakat buat liburan ke Taman Safari, Bogor. Yeay... (meski sebenernya waktu itu saya voting buat ke DuFan XD)



Sabtu, 5 Maret 2016, kami sudah sepakat buat berangkat pukul 05.30 pagi. Inipun setelah perdebatan yang tak kalah panjangnya, antara mau berangkat pukul 05.00 atau 06.00. Alhasil, dipilih tengah-tengahnya. Tapi yah, seperti janji-janjian pada umumnya, tentu saja keberangkatan kami hari itu ... ngaret. Not so surprised. Hha. Pas saya sampai di tempat busnya aja yang dateng masih syepi banget. Padahal udah hampir pukul 06.00. Setelah ditunggu-tunggu-tunggu, satu per satu kawan-kawan saya pun mulai berdatangan. Dan setelah dirasa lengkap semua, kami berangkat. Nggak ngerti lah jam berapa.

Bus yang kami sewa waktu itu lumayan gede, sementara yang ikut nggak sampe 40 orang. Alhasil banyak kursi yang kosong. Saya sendiri duduk sendirian di baris ketiga dari belakang. That was good. Lumayan bisa buat bobok bentar. Di tengah jalan, kami sempet berhenti di pom bensin buat pipis, dan setelahnya kami sarapan bareng di atas dalam bus. (Trimakasih buat panitia yang udah beliin nasi kuningnya :3) Bus kami pun terus melaju dan setelah melewati jalan-jalan tol, tanpa terasa, kami sudah memasuki kawasan puncak. Terlihat dari jalannya yang ... menanjak.

Pemandangan pun tampak elok dan menyejukkan mata. Gambaran khas daerah dataran tinggi. Hijau. Segar. Namun tiba-tiba momen indah itu terusik dengan teciumnya aroma menyengat di dalam bus! Baunya sangit-sangit gimanaa gitu. Kayak ada sesuatu yang kebakar. Dan berhubung bus kami ber-AC, baunya jadi munyer-munyer di dalem. Kata temen saya, itu baunya kapas rem. Entah kenapa bisa bau gitu, katanya sih gara-gara bus kami ‘berjuang keras’ buat melaju di jalanan yang menanjak. Atau dengan kata lain, bus kami sepertinya nggak cukup kuat buat naik -_- Wew, kerasa sih emang jalannya nyendat-nyendat, dan mesinnya bunyi keras. Sampai akhirnya, kami terpaksa buka jendela biar bau sangitnya berkurang.

Bus kami lelah...

Beberapa menit kemudian, kejadian lainnya terjadi. Kali ini, bus kami bener-bener berhenti. Bukan karna mati mesin, tapi gara-gara disetop sama pak polisi! XD Wkwkwk... Dari tadi emang kayaknya bapak-bapak polisi itu ngikutin kita. Bus kami lantas mundur cyantik, menepi, dan parkir di depan sebuah restoran. Denger punya denger, bus kami diberhentiin karna pagi itu jalan ke arah puncak lagi ditutup (dibuka cuman buat turun). Tapi katanya lagi, bus kami waktu itu mesinnya emang udah nggak kuat buat nanjak. Ngebul pula. Kami terpaksa menunggu untuk beberapa saat. Sempet dibuat pipis sama ngopi-ngopi juga. Akhirnya, diputusin kalau lebih baik kami nerusin perjalanan naik angkot ke Taman Safari, nanti pulangnya dijemput sama armada bus yang lain. Soalnya kalo nunggu bus pengganti bakalan lama. Well, this is what I love from traveling. Expect the unexpected! :D Hha. Akhirnya kami charter 3 angkot buat bawa kami ke atas. And that was fun. Apalagi mendekati tempat tujuan, kabut tipis tiba-tiba muncul menyelimuti kami. Dan sejurus kemudian, turun hujan rintik-rintik. Dalam hati kuingin bernyanyi:
Pernahkah kau menguntai... Hari paling indah... Kuukir nama kita berdua... Di sini surga kita...

The iconic gate

Sekitar 15 menit kemudian akhirnya kami sampai juga di tujuan kami. Taman Safari! Ditandai dengan “gerbang”-nya yang amat iconic yaitu dua buah patung gading raksasa. Kami lantas berlari-lari kecil dari menuju sebuah bangunan (kayaknya sih information/tourist centre) buat berteduh. Sempet riwueh juga gotong-gotong kardus isi aqua botol & makan siang kami semua. Di dalam info centre itu kita bisa tanya-tanya ke petugas tentang paket-paket wisata apa aja yang bisa kita ambil di Taman Safari ini. Or simply, just read the information brochures yang ada di situ. Ada juga toko souvenir di dalam sana. Dan untuk memulai petualangan kami hari itu, kami memilih untuk menyewa tour bus + guidenya buat mengelilingi Taman Safari. And that was so exciting!

Kami mengikutin jalur seperti yang ada di peta di brosur. Di peta itu udah lengkap ditulis hewan-hewan apa aja yang bakalan kita temuin selama tour. Untuk tournya sendiri bisa pakai kendaraan pribadi. Tapi mobil ya, jangan pake motor, kecuali kalo mau jadi cemilan singa. Satu tips kalo ikut tour bus, usahakan duduk di barisan terdepan (like I did :D), karena dari situ kita akan mendapatkan angle-view yang lebar (up to 270°) Sehingga kita bisa lebih leluasa melihat aneka satwa & pemandangan yang ada di depan maupun di samping.

Perjalanan kami menyusuri rimba Taman Safari itu bener-bener... breathtaking... enchanting... & hipnotizing! :D Kayaknya udah lama banget sejak terakhir kali saya mengunjungi ‘kebun binatang’. Dan saya rasa, nggak akan ada kata bosan buat melihat satwa-satwa yang mengagumkan itu secara langsung. Se-tua apapun kita. Seperti kami waktu itu, yang setiap ngeliat hewan langsung teriak “Waaw...” sambil terkagum-kagum. Layaknya anak kecil yang baru pertama kali ke kebun binatang. Tapi emang Taman Safari itu emejing sih. Terlebih untuk lokasi dan pemandangannya.

Di sepanjang jalan, kami menemui berbagai macam satwa koleksi Taman Safari. Dari kuda Nil (ada yang guede dan ada yang kecil kek dodol garut), gajah, monyet, rusa-rusaan, kambing-kambingan, kerbau-kerbauan (ada yang tanduknya panjang banget), ada juga llama dan jerapah yang super cantik & siap berpose untuk diambil gambarnya. Bus kami melewati dua aliran sungai Cisarua yang emang sengaja diluapkan melewati jalan raya, and it was cool! Dan menjelang akhir, kami ngelewati lokasi hewan-hewan yang paling gorjez, yaitu macan kumbang, harimau, and the one and only, Singa si Raja Hutan. :O Btw, ada yang dikawinin juga waktu itu. :D


Some animals that we've seen

Sayangnya, waktu terasa cepat sekali berlalu, dan tour kami pun harus berakhir. Kerasa kurang sebenernya, dan pengen lagi. :D Apalagi bapak supirnya yang bentar banget pas berhenti-berhenti di tempat hewan-hewan tadi. Tapi, yah, bisa diulangin lagi nanti ke sini, bawa mobil sendiri biar puas. Kami pun melanjutkan ke area lain di Taman Safari, yaitu Area Baby Zoo. Saya berharap ada bayi-bayi hewan yang kecil nan lucu di dalem sana. Tapi ternyata baby-nya udah pada gede-gede. Hha

Sebelum memasuki area utama (buat foto-foto sama bayi hewan), kami ngelewatin semacam kandang-kandang kaca yang di dalemnya ada macem-macem “kucing”. Bukan kucing-kucing rumahan, tapi sejenis macan-macan-an. Dan di sanalah saya menemui seekor hewan yang menurut saya, paaling menarik di antara hewan-hewan yang lain! Dia adalah Snow Leopard alias Macan Tutul Salju alias Panthera uncia. Kucing ini bener-bener cantik. Dari segi fisik, dia lumayan besar dan yang paling cantik adalah bulu-bulu rambut-rambutnya yang tebal dan putih. Apalagi di ekornya. It looks so fluffy and hugable! :D Kalo boleh melihara, saya mau satu! :D Dan saya rasa, warna tubuhnya bisa lebih putih lagi kalo dia ada di habitat aslinya, di pegunungan salju Himalaya. Maha besar Allah dengan segala ciptaan-Nya. :’)

The fluffy snow leopard

Next, kami lanjut ke area foto-foto Baby Zoo. Ada 4 pilihan satwa yang bisa diajak foto (kalo nggak salah inget), yaitu Orang Utan, Burung Rangkong, Singa, & Harimau. Tarifnya sekitar 20.000-an per satwa. Yang paling ngegemesin sebenernya si Orang Utannya. Dan kalo diinget-inget, pas sekolah dulu saya pernah bercita-cita buat kerja di konservasi Orang Utan di Kalimantan, hehe...   Tapi waktu di Taman Safari itu saya akhirnya ngga beli tiket buat foto karna entah kenapa saya jadi kasihan liat hewan-hewan itu kayak dipaksa banget buat foto sama pengunjung. Yang paling kentara sih si Singa-nya. Kayaknya dia semacem dibius gitu, jadi keliatan agak mabok pas diajak foto. Hmm...

Baby lion

Next, di deket area foto itu, ada miniatur Taj Mahal dengan kolam di sebelahnya. Dan di tengah kolam itu bernaungnya 2 ekor harimau putih yang begitu cantik dan elegan. Sayang keliatan kurus dan nggak aktif. Di dekat situ juga ada tempat bernaung keluarga Orang Utan, dan lucu banget pas si anak Orang Utan gendong di punggung maminya, terus si mami nyuapin rumput ke anaknya. :3 Beralih dari situ, kami ngelanjutin jalan ke area penangkaran burung, dimana di dalemnya buaanyak banget jenis unggas. Dengan aneka rupanya yang menawan. Tapi yang bikin zonk kenapa ada ayam-ayam juga di dalem situ, wkwkwk...

Di dalem baby zoo itu, kawanan kami sempet terpecah. Ada yang jalannya di depan banget, ada yang masih di belakang lagi foto-foto. Tapi untungnya, kami bersatu lagi di dekat shelter kereta. Nah, di dalem Taman Safari itu kalau mau pindah dari satu lokasi ke lokasi lain, kita bisa memanfaatkan fasilitas kereta (lebih ke odong-odong ya bentuknya) yang akan berkeliling dan berhenti di beberapa shelter yang ada di Taman Safari. Tarifnya kalo nggak salah Rp20.000 seharian (sampe pukul 17.00) dan kita bakal di kasih gelang kertas warna merah. Oiya, di Taman Safari itu, ada dua jenis gelang kertas. Satu yang warna hijau sebagai akses untuk memasuki area-area di Taman Safari, dan satu lagi warna merah buat naik kereta.

Kami berhenti di shelter dekat area pertunjukan lumba-lumba. Nah, di Taman Safari ini, selain bisa wisata melihat-lihat satwa, kita juga bisa menyaksikan berbagai macam pertunjukan yang melibatkan satwa. Dan udah ada jadwal-jadwalnya. Sayang, waktu sampai ke area show lumba-lumba, acaranya udah mau selesai. Tapi lumayanlah sempet kebagian beberapa atraksi yang mengagumkan. :D

Yaah sebenernya sih, kalo ngeliat show-show kayak gitu, kadang saya ngerasa kasihan juga sama hewan-hewannya. Kesannya jadi kayak di eksploitasi gitu buat kesenangan para penonton. Tapi kalau di lihat dari sisi lain. Dibangunnya Taman Safari ini kan selain untuk tujuan rekreasi, ada juga tujuan edukasinya juga. Dimana kita bisa mengenal dan melihat secara langsung hewan-hewan mengagumkan yang ada di negara kita sendiri, maupun dari luar negeri. Tanpa kita harus bersusah payah ke habitat aslinya yang mungkin ada di tengah hutan belantara. Jadi menurut saya sih, selama tujuannya tetap untuk edukasi, dan tak hanya untuk mencari keuntungan, dan juga selama hewan-hewan tersebut dirawat dengan baik dan LAYAK, saya rasa tidak ada salahnya untuk menunjukkan kepintaran & keahlian mereka di depan para pengunjung. J

Selepas dari show lumba-lumba itu, kami lalu berkumpul untuk sholat Dhuhur dan makan siang bersama. Habis makan, sebenernya mau lanjut nyobain naik gondola. Tapi pas dibilangin harganya Rp50.000/orang saya & beberapa anak lainnya urung naik, wkwkwk... Alhasil, kawanan kami pun kembali terpecah. Saya dan anak-anak yang nggak ikut naik gondola bergerak ke arah area pertunjukkan Various Animal Show, sementara yang naik gondola kemudian nonton show Anjing Laut. Sekitar pukul 16.00/17.00 kami berkumpul kembali di salah satu shelter. Sebelum pulang, kami sempet masuk ke toko souvenir. Di dalamnya ada macam-macam barang, dari kaos, topi, tas, gantungan-gantungan, dll. Yang paling lucu sih topinya, ada kayak bentuk hewannya gitu. But it’s not that I’m gonna wear it on daily basis, so... I decided to buy... nothing. :D Heheheh

Kami lalu bergerak ke lokasi penjemputan bus, dan ternyata armada bus yang baru telah menunggu kami di sana. Cuaca sore itu masih saja mendung. Dihiasi hujan rintik-rintik. Dan mungkin karna hujan ini juga, hewan-hewan di Taman Safari tadi banyak yang males keluar. :D Bus kami pun melaju, bergerak meninggalkan Taman Safari dan kenangan yang ada di dalamnya, ceilah. Di perjalanan pulang, kami mampir duyu ke restonya Cimory yang Riverside buat dinner bareng. Wew, tempatnya oke juga. Kami menempatin meja di lantai bawah dan pemandangan dari situ lumayan indah. Sayang sungainya lagi warna coklat, mungkin gara-gara musim hujan. Dan sekitar habis Maghrib, kami melanjutkan perjalanan pulang kami kembali ke Jakarta.

Cimory Riverside

Tanpa saya sadari outfit saya hari itu mirip tas Cimory

Our dinner

Hmm... liburan kami waktu itu bener-bener menyenangkan buat saya. Terlebih setelah menghadapi hiruk pikuk kota Jakarta, plus pelajaran-pelajaran dan ujian selama diklat. Fisik dan mental kami jadi ter-refresh dan siap untuk menghadapi bapernya perpisahan. Pfffftt... XP So, till next episode! J

Sekian, Terima Kasih~
...Bersambung ke Episode 8



Thanks-List:
Class F member, for the fun holiday
Photographers, for the pics
YOU, for reading this! :)

You Might Also Like

0 comments

Diberdayakan oleh Blogger.