Lampung Escape [Ep. 01]: The Arrival

April 24, 2017

Alhamdulillah, setelah beberapa minggu ngga ada bahan sibuk dengan kerjaan di kantor yang makin lama makin “menggila”, akhirnya saya ada kesempatan buat nulis lagi. Kali ini, saya mau share pengalaman saya mengunjungi tanah Sumatra untuk PERTAMA KALINYA! Wew. I was so excited! Dan lebih tepatnya, saya kemarin berkunjung ke daerah paling selatan dari pulau tersebut, mana lagi kalau bukan... LAMPUNG!



Sebenernya, saya harus berterimakasih juga pada “kerjaan” yang mengharuskan saya buat pergi ke Jakarta. Waktu itu, kantor pusat memerintahkan semua bendahara gaji di daerah untuk menghitung (semacam) insentif pegawai yang akan dicairkan di bulan Mei. Dan semua berkas perhitungan ini harus diserahkan secara langsung oleh bendahara. So, yeah, dengan senang hati pun saya pergi ke ibukota. Yass! Dan bisa dibilang, saya udah kangen juga untuk “menghirup aroma” kota besar macem Jekardah.

Kebetulan (yang sangat menyenangkan), kantor saya mendapat jadwal penyerahan berkas pada hari Selasa, 11 April. Itu berarti, saya bisa ijin meninggalkan kantor dari hari Senin, 10 April, sampai Rabu, 12 April (H-1 dan H+1). Dan kebetulan (yang lebih menyenangkan) lagi, hari Jumat, 14 April ada tanggal merah, so, saya mutusin buat bolos di tanggal 13 April dan... fwalaa... saya dapet “libur” SEMINGGU! What a purrfect evil plan *smirk*. Dan yang lebih penting lagi, saya ngga perlu cuti! Thats a very big deal for us workers, right? :D  

Tentu saya ngga mau menyia-nyiakan “kesempatan langka” ini untuk hanya berdiam diri. Sudah terlalu lama juga sejak terakhir kali saya melanglang buana dan berpetualang (cieh). Dan setelah melalui pertimbangan dan riset panjang, saya mutusin buat jalan-jalan ke... Lampung! Karena selain lokasinya yang deket dari Jakarta, di sana banyak juga destinasi indah yang patut dikunjungin.

I'm gonna see this guy at the airport, haha

Saya nggak akan cerita banyak tentang kerjaan, cuz its not interesting anyway. Cuman satu hal yang saya sayangkan, selama tiga hari saya stay di Jakarta, tiga hari itu pula hujan turun dari sore sampai malam. That kinda sucks, karna saya jadi ngga bisa nge-Mall keliling kota. Singkat cerita, saya check out dari hotel hari Rabu, 12 April sekitar pukul 11.00, dan bergerak menuju Bandara Soekarno-Hatta. Untuk menuju Lampung, saya udah beli tiket Lion pukul 14.05 seharga Rp200.000-an, sementara buat baliknya nanti, saya berencana naik kapal dari Pelabuhan Bakauheni ke Merak (I was so excited about this), baru kemudian naik pesawat dari Jakarta ke Surabaya.

Saya tiba di Bandara sekitar pukul 12.00 dan langsung check in. Setelah goler-goler di kursi, mendekati pukul 14.00, saya bersiap di depan pintu boarding. Aneh, udah waktunya boarding, tapi ngga ada petugas yang bergerak. Sejurus kemudian, terdengarlah dari speaker sebuah informasi yang tidak saya harapkan. Penerbangan kami di delay sekitar SATU JAM karena pesawatnya masih di Malaysia (or whatever). Thats sucks. Ini delay terlama yang pernah saya alami, tapi yah ketika kita sudah memilih si maskapai Singa, sudah sepatutnya kita siap menghadapi “resikonya”.

Welcome to Lampung

Salah satu lokasi foto nge-hits di Bandara Lampung, which is jembatan menuju gedung parkir

Saya tiba di Bandara Radin Inten II, Lampung, sekitar pukul 16.00. Terbangnya sih cuman 30 menit-an ya, tapi nunggunya itu lho.. hadew. Lamak nian. Karena kelaparan, saya mutusin buat cari makan dulu di foodcourt bandara, daaan yang nggak saya duga, ternyata di sini ada cabangnya El’s Coffee! Sedikit informasi, dari yang saya baca, El’s Coffee ini adalah salah satu kedai kopi yang hitz di Lampung. Terkenal dengan beragam menu kopi dari berbagai jenis biji kopi di seluruh nusantara, bahkan mereka punya brand coffee maker sendiri. Cool. Dan saya sebenernya udah memasukkan kafe ini dalam list destinasi yang akan saya kunjungin. Lucky me, then.

El's Coffee airport branch

Waktu itu, saya pesen minuman kopi bertajuk Mochatella (katanya sih salah satu signature mereka) dan makanannya El’s Fried Rice, simply, karna yang paling murah. Wkwk. Setelah beberapa menit nunggu, datanglah yang pertama Mochatella saya.  Penampilannya unik banget sih. Awalnya, saya kira kotak-kotak di gelas itu adalah gula merah, tapi ternyata, itu adalah kopi yang dibekukan jadi es. Cool, right? Di dasar gelas ada lelehan cokelat Nutella, dan untuk menyempurnakan hidangan ini, ada sebotol susu segar yang bisa kita tambahkan sesuai selera. Rasanya? HEAVEN! Syurga dunia~
Beberapa menit kemudian, datanglah makanan saya. Ya, sebenernya nasi goreng aja sih, with chicken, egg, crackers, etc. Cuman ternyata porsinya lumayan besar ya. Jadi kenyang banget. Fix, saya ngga perlu beli makan malem. Hemat! Karna untuk harganya sendiri, di El’s Coffee ini bisa dibilang.. um.. untuk saya pribadi, agak sedikit mahal yes. Tapi sebanding lah sama taste-nyah. Pokonya, El’s Coffee patut banget buat “dicicipin”. J

Mochatella & El's Fried Rice

Don't forget to visit...

Next, habis sholat Maghrib, barulah saya beranjak meninggalkan bandara. Saya naik bus Trans seharga Rp20.000 dan turun di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit. Oiya, untuk malam pertama di Lampung ini, saya nginep di salah satu guest house, namanya Jazz Guest House Syariah di daerah Teluk Betung. Sebelumnya, saya udah riset beberapa tempat nginep Bandar Lampung, dan yang paling oke menurut saya, dari segi harga dan lokasi, ya si Jazz ini. Saya booking via Traveloka dengan harga Rp100.000-an saja per malam. Cocok banget buat para “penggendong ransel” a.k.a backpacker.

Rajabasa bus terminal at night

Setibanya di Terminal Rajabasa, kondisi udah gelap dan jarang angkot yang lewat. Dari riset saya, untuk menuju ke Jazz Guest House, saya bisa naik ke Tanjung Karang dulu, terus ganti angkot warna ungu ke Teluk Betung. For information, di sini angkotnya ngga ada huruf/nomer, jadi kita membedakannya dari warna *cmiiw. Setelah tanya sana-sini, ternyata kalau malam, angkot di sini emang udah jarang lewat. Ada salah satu supir angkot yang nawarin buat nganter sampai ke Teluk Betung dan dia matok harga pego alias Rp150.000! WTF, dude?! Screw you.

Saya pernah baca juga kalau Terminal Rajabasa ini kabarnya pernah “dinobatkan” menjadi terminal paling “angker” se-Asia Tenggara! Wew. Angker bukan karna banyak hantu atau penampakan ya, tapi karna tingkat kriminalitasnya yang tinggi. But over the years, sepertinya pemerintah sudah bekerja dengan baik untuk mengurangi hal ini, dan sekarang, dari se-penglihatan saya, keadaan di sini sudah baik. Kalau ada satu-dua calo/supir yang masih “maksa” penumpang, wajar lah. Tergantung kitanya aja yang harus lebih tough and fierce, hahha... Tapi buat saya, itu cukup sulit, karna saya dianugerahi wajah yang cenderung innocent dan bully-able. Ditambah pas bawa carrier ya, langsung deh diserbu para calo. Anyway, malam itu akhirnya saya mutusin buat menghubungi pihak hotel dan alhamdulillah mereka mau jemput saya di terminal. Saya cukup kasih tips aja buat ganti bensin. Thank God!


Finally, Jazz Guest House...

Keesokan harinya, saya berencana keliling kota Bandar Lampung dan saya akan traveling solooo, secara emang lagi ngga ada temen. Heu.. But that's okay, I'm fine with that. Saya juga bakal ceritain  dilema ketika memilih destinasi di hari ketiga, sehingga saya terancam stranded di Pelabuhan Bakauheni. Stay tune... J


NaraHubung:
El's Coffee
Radin Inten II Airport Branch, or
Jln. M.S. Batubara No. 134A, or Jln. R. A. Kartini, or Mall Boemi Kedaton
Phone: 08983940555

Jazz Guest House
Jln. Laks. Malahayati No. 2, Pesawahan, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung
Phone: 082282517422 


You Might Also Like

2 comments

  1. Ferry.... Kok ga ngehubungin temen2 yg di lampung aja? Jadi bisa main bareng. Oia di lampung udah ada gojek loh sbenernya, jadi bisa memudahkan pertransportan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaay, Septa, gimana kabar? :) Aku udh kontak sih si Dian sama Tegar, cuman krn satu dan lain hal akhirya ngga bisa ketemuan, hehe.. Tp ngga apa kok (udah biasa sendiri, wkwk). Btw aku dikasih tau Dian juga klo ada gojek, cuman pas aku coba search di aplikasinya, ngga ada yang nyantol ojeknya

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.